Persepsi makan mewah dan tidak mewah ala saya
- Makan gado-gado: tidak mewah. Makan salad: mewah
- Makan spagheti: mewah. Makan mie godog: tidak mewah
- Makan pecel ayam: tidak mewah. Makan fried chicken: mewah
- Makan  escargot: mewah. Makan Tutut: tidak mewah
- Makan di warteg: tidak mewah. Makan di restoran ayam Amerika: mewah
Mungkin Anda setuju dengan daftar yang saya berikan, bisa jadi tidak. Kita tidak akan memperdebatkan hal tersebut panjang lebar. Namun jika mau disurvei, saya yakin pendapat saya diiyakan oleh lebih banyak orang dibandingkan dengan yang tidak.
Coba kita perhatikan dengan teliti daftar yang saya buat. Kebanyakan orang menganggap makanan yang mewah adalah yang asalnya dari luar negri. Contohnya saja salad terlihat lebih wah jika dibandingkan gado-gado meskipun bahan dasarnya sama-sama dari sayur-mayur. Begitu juga dengan pecel ayam yang terkesan tidak mewah dibandingkan dengan ayam tepung ala Amerika yang hanya dicocol dengan saus sambal atau saus tomat. Bagaimana dengan escargot, menu bekicot dari Perancis jika dibandingkan dengan menu tutut? Jelas appetizer khas Perancis ini bukan tandingan tutut.
Bagaimana kesan orang saat Anda mem-posting status di media sosial sedang berada di warteg dan ketika Anda berada di sebuah restoran ayam tepung crispy ala Amerika.
Idihhh.... ngapain juga nehh orang posting di warteg, enggak elegan, enggak mewah
Responsnya tentu akan berbeda jika Anda mem-posting saat berada di restoran ayam goreng ala Amerika, padahal sesungguhnya restoran ayam goreng tersebut di negara asalnya sama levelnya dengan warung tegal-nya Indonesia.