Mohon tunggu...
Sonny Wibisono
Sonny Wibisono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku: 'Message of Monday' - http://www.sonnywibisono.com

Writer | Kuliner | Traveler | Penulis Buku: 'Message of Monday' - Sila kunjungi: www.sonnywibisono.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Southgate Hengkang, Lampard Datang?

23 Juli 2021   15:48 Diperbarui: 23 Juli 2021   16:28 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: wikipedia.org 

Gareth Southgate memang berhasil membawa Inggris tampil di final Euro 2020. Namun, dirinya gagal membawa Three Lion juara setelah ditaklukkan Italia melalui adu pinalti. Hal ini membuat rumor masa depannya di kursi pelatih menjadi goyah. Setelah takluk dari Italia di final Euro 2020, Southgate mengatakan keinginan untuk tetap mendampingi Inggris di Piala Dunia Qatar 2022. Namun, dia sendiri belum bisa memastikan masa depannya.
 
Southgate sebenarnya masih dikontrak hingga Juli 2022. Pihak FA sendiri belum berbicara mengenai perpanjangan kontraknya. Sementara Piala Dunia Qatar 2022 tak lama lagi akan digelar. Perhelatan di Qatar berlangsung dari 21 Nopember hingga 18 Desember 2022. Mundur dari jadwal yang seharusnya. Jadi, ada kemungkinan Southgate terdepak dari timnas Inggris alias tidak diperpanjang.
 
Dalam acara radio dengan tajuk talkSport, Jason Victor Cundy,mantan pemain Chelsea melemparkan isu panas terkait manajer timnas Inggris. Jika seandainya Southgate diganti, maka Frank Lampard dinilai cocok sebagai penggantinya.
 
Pertanyaannya jelas, mengapa Southgate diganti? Dan jika diganti, mengapa Lampard? Untuk menjawab pertanyaan pertama, mengapa Southgate diganti, bukankah ia membawa Inggris menjadi semifinalis Piala Dunia 2018 dan Finalis Euro 2020? Tidakkah itu prestasi yang luar biasa. 

Justru disitulah poinnya. Dua kali Inggris diambang juara. Dua kali pula Inggris gagal. Publik inggris tentu berharap di Piala Dunia Qatar 2022, kejadian itu tak terulang lagi.
 
Kegagalan Inggris di Euro 2020 dinilai karena kecerobohan Southgate yang mengambil keputusan kontroversial. Keputusan kontroversial tersebut bahkan menjadi bahasan publik Inggris hingga kini. Menurut pengamat, ada dua kesalahan fatal Southgate di final Euro 2020. Saat Inggris unggul di menit-menit awal, Southgate tidak segera mengubah taktik. Ia dinilai tidak responsif. Seharusnya, saat pemain Italia down dengan gol cepat, saat itu pula langsung dihabisi. Jangan diberi kesempatan berkembang. 

Dan kesalahan lainnya yang sulit dimaafkan, ia menunjuk Saka sebagai eksekutor penendang terakhir. Bukayo Saka, pemain berusia 19 tahun, harus memikul tanggung jawab besar sebagai penendang penentu. Padahal sebelumnya, ia tidak pernah menjadi penendang penalti, baik di level timnas, maupun level klub.
 
Kegagalan Inggris di dua even internasional diharapkan tidak terulang ketiga kalinya. Apalagi saat ini, Timnas Inggris begitu menjanjikan dengan para pemain mudanya.
 
Pasar taruhan dunia menempatkan Brasil di urutan pertama dalam ajang Piala Dunia Qatar 2022. Berikutnya Jerman. Italia bahkan diunggulkan dibelakang Inggris. Dengan kata lain, kesempatan Inggris untuk menjuarai Piala Dunia Qatar 2022 terbuka lebar.
 
Nah sekarang, mengapa Frank Lampard yang disodorkan? Bukankah ia pelatih yang dipecat oleh Chelsea. Setelah dipecat Chelsea, Lampard belum mendapatkan tawaran melatih lainnya di level klub. Ada memang isu Lampard dikaitkan klub tertentu, seperti Crystal Palace yang tertarik mengambil jasanya. Tapi itu masih sebatas rumor. Dengan kata lain, Lampard menganggur saat ini.
 
Bagaimana dengan pelatih senior lainnya? Tak banyak pilihan. Sebagian besar pelatih top sudah mengikat kontrak dengan klub baru. Steve Bruce, yang pernah digadang-gadang menjadi pelatih timnas Inggris masih setia dengan Newcastle United. Hodgson yang sebentar lagi pensiun dari Crystal Palace sudah terlalu tua. Ia pun pernah dipecat FA karena gagal membawa timnas Inggris berprestasi. Sean Dyche, yang dianggap sukses walau masih tergolong muda, masih menukangi Burnley.
 
Bagaimana dengan pelatih dari negara lain? Ingat, Inggris pernah mengambil pelatih dari negara lain untuk menukangi timnas Inggris. Carlo Ancelotti, yang punya pengalaman mentereng, sudah ditunjuk sebagai pelatih baru Real Madrid. Mourinho yang tahun lalu menggangur, sudah diikat Roma musim depan.
 
Walau Lampard dipecat Chelsea, beberapa pengamat mengatakan sebenarnya ia sukses membuat Chelsea bisa seperti sekarang. Lampard dinilai berhasil membuat pemain Chelsea berkembang dengan baik. Lampard mampu memoles para pemain muda Chelsea bahkan hingga bisa masuk ke skuad timnas Inggris. 

Misalnya saja, Mason Mount dan Reece James. Ada juga Tammy Abraham yang disebut-sebut memiliki masa depan cemerlang, walau ditangan pelatih sekarang, Tammy jarang dimainkan. Cundy juga mengatakan, dibawah asuhannya, Lampard membuat pondasi Chelsea kuat hingga bisa menjuarai Liga Champions.
 
Isu pergantian pelatih timnas Inggris sudah digulirkan. Sekarang, tinggal FA yang menimbang, apakah melanjutkan Southgate atau tidak. Piala Dunia Qatar tinggal hitungan bulan lagi digelar. Tak banyak waktu. Kita lihat saja nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun