INT. KAMAR ZICO - PAGI
Ada KETUKAN. Pintu dibuka dari luar.
SEPASANG KAKI TANPA ALAS mengayun masuk. Melangkah ke kiri.
Ke arah ranjang. Berhenti DI TEPINYA.
Seorang bocah menelungkup.
                        INDAH (O.S.)
                ZICO...
Kepala yang disapa berputar.
Wajahnya menghadap ke luar. Kedua matanya membuka.
Gadis itu tersenyum manis UNTUKNYA.
                           INDAH
                Ada gudeg sama geplak oleh-oleh mama.
ZICO meraih tangan gadis itu.
                            ZICO
                     (memandanginya)
                INDAHSARI...
                           INDAH
                Hmm?
                            ZICO
                   (tersenyum untuknya)
                Waktu kamu sedang jatuh cinta...
Keduanya bertatapan dalam diam.
                            ZICO
                Dia selalu jadi yang pertama yang
                mau kamu cium selamat pagi.
INDAH cepat-cepat memalingkan wajahnya.
ZICO melepaskan tangannya.
Gadis itu melangkah kembali ke pintu.
Sekonyong-konyong BERHENTI di belakangnya.
Pelan-pelan MENOLEH kembali kepadanya.
                           INDAH
                     (tersenyum tersipu)
                Dan yang terakhir kamu cium
                selamat malam?
INT. HALAMAN TENGAH - SIANG
ZICO dan INDAH duduk bersama di lantai.
Melihat-lihat sebuah album foto bazar.
                           INDAH
                Lina memang sungguhan ayu, lho.
                Seperti putri salju. Matanya indah.
                Pipinya kemerahan. Garis lehernya
                cantik...
Ia melirik ZICO.
Bocah itu bergeming.
                           INDAH
                ZICO...
                            ZICO
                       (tanpa melihat)
                Hmm?
                           INDAH
                Kesempatan itu bisa kedaluwarsa.
ZICO tetap membisu.
                           INDAH
                Kamu mesti cepet kenalan sama Lina.
                Sebelum dia diambil orang. Barang
                bagus itu cepet dibeli orang, lho.
Gadis itu mencoba tersenyum.
                           INDAH
                ZICO, kamu ini orangnya cakep.
                Apalagi kalau sudah mandi.
Wajah ZICO yang mematung itu dibuatnya MERONA.
                           INDAH
                Lina pasti seneng sama kamu.
                Cewek-cewek yang lain juga--
Tiba-tiba gadis itu tertegun.
Pelan-pelan MENURUNKAN wajahnya.
ZICO melihatnya.
                           INDAH
                     (separuh berbisik)
                Kalau sudah kenal, rasanya hampir Â
                mustahil cewek-cewek ndak jatuh
                hati sama kamu.
INT. AULA SEKOLAH - SIANG
SEPASANG sepatu putih berlogo puma di tumitnya. Celana panjang biru laut. Mengayun ke arah tangga utama.
Persis di bawah anak tangga, kaki-kaki itu mendadak BERHENTI.
Kepala ZICO berputar ke kanan.
Di lorong tampak LINA duduk di bangku panjang.
Di atas lutut seorang SISWA.
EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH - SIANG
ZICO duduk sendirian di kursi batu menghadap pintu utama.
Lina dan siswa itu keluar dari dalam.
Tersenyum bergandengan tangan.
INT. KANTIN - SORE
ZICO melangkah masuk.
Mengangkat kepalanya. Memerah wajahnya.
Di meja depannya, Lina dan siswa itu berbagi minuman ringan.
EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH - SENJA
ZICO menghentikan motor di depan pagar.
Melihat lampu ruang tamu menyala. Pintu depan terbuka.
Mematikannya. Mendorongnya masuk.
INT. RUANG TAMU
ZICO melongok ke dalam.
TERSENTAK, matanya terbelalak. Wajahnya merah padam.
Seorang pria sedang mengenakan sebuah KALUNG di leher INDAH.
MELIHATNYA, gadis itu juga tersentak. Warna pipinya persis kepiting rebus. Matanya pun keluar.
Pasangan itu cepat-cepat berdiri.
Menganggukkan kepala kepada sang tuan rumah.
                           INDAH
                   (menurunkan matanya)
                Z-ZICO, ini Heru...
                            ZICO
                      (kepada pria itu)
                Halo.
Ia melemparkan senyumnya kepada Heru.
Menancapkan tatapan mautnya di mata INDAH.
Membuat gadis itu MENUNDUKKAN kepalanya.
Heru MELIHATNYA.
ZICO mendorong motornya masuk.
Memarkirkannya di sudut.
Mempersilakan tamunya duduk. Menghilang ke dalam.
INT. HALAMAN TENGAH - SIANG
INDAH duduk sendirian di lantai memegang piring nasinya.
Mengunyah pelan sekali.
Memandangi gorden kamar ZICO yang terbuka.
Menundukkan kepalanya.
INT. RUANG MAKAN - MALAM
INDAH duduk di lantai menonton TV.
Melirik jam dinding di atas TV, "10:00."
Menengok hidangan yang tersaji di meja.
Menundukkan kepalanya.
EXT. WARUNG PAK ALI - MALAM
Masih berseragam sekolah, ZICO duduk termenung.
Memandangi jalan.
Menutup mulutnya yang menguap.
Membaringkan sisi kepalanya di atas lengan.
Memejamkan matanya.
SUPER: TIGA HARI KEMUDIAN
INT. KAMAR INDAH - MALAM
Sebuah TANGAN memegang pena di atas kertas yang masih kosong.
Suara ketukan membuatnya cepat-cepat menaruh pena itu.
Pintu dibuka dari dalam.
Kepala ZICO bersandar di bingkai pintu.
Wajah INDAH berseri-seri melihat tamunya.
                           INDAH
                         (berbisik)
                ZICO!
Ia cepat-cepat merapikan rambutnya.
Bocah itu menyodorinya sebuah kaset.
                           INDAH
                       (mengangguk
                        menerimanya)
                Oh, terima kasih.
                            ZICO
                        (tersenyum)
                Yang paling enak nomer dua.
Gadis itu membalik kasetnya. Melihat daftar lagunya.
                           INDAH
                     (setengah berbisik)
                "Karma Chameleon"?--
                            ZICO
                Belajar?
                      (menunjuk pena
                       di tangannya)
                           INDAH
                         (tersenyum
                          menggeleng)
                Nulis surat.
ZICO melirik leher INDAH.
Ada sebuah KALUNG menghiasinya.
Ia mengangguk. Melangkah pergi.
INDAH menatapnya terus sampai menghilang.
Menundukkan kepalanya.
Meremas-remas liontin kalungnya.
EXT. JALAN BASUKI RAHMAT - SORE
ZICO duduk di atas motornya.
Menoleh ke jalan di sebelah kiri.
Sebuah TANGAN menyentuh pundak kanannya.
SLOW MOTION:
Kepala ZICO berputar. Matanya membesar.
Seorang gadis, 19, berdiri di samping kanannya.
Berparas ayu. Rambutnya pendek a la Halle Berry.
Tersenyum tersipu memandangi ZICO.
Tubuhnya lencir.
Tangan kirinya memegangi tali tas di pundaknya.
END SLOW MOTION.
EXT. MOTOR ZICO (MELAJU) - LIMA MENIT KEMUDIAN
ZICO menyetel posisi kaca spion kiri.
Menyempurnakan tangkapan wajah yang duduk di belakangnya.
Ia segera tertangkap basah.
Dua pasang mata bertemu di kaca spion.
Kedua pemiliknya cepat-cepat berpaling.
Sama-sama tersenyum tersipu.
INT. RUANG PERSEKUTUAN - SORE
ZICO dan INDAH duduk membagi-bagikan buku renungan.
Tiba-tiba Yuna duduk di samping ZICO.
                            YUNA
                ZI, besok orang-orang mau nontonÂ
                "THE OUTSIDERS". Wes janji 'kan?
                   (tersenyum menunjuk
                    hidungnya)
                            ZICO
                      (kepada INDAH)
                INDAHSARI, kamu juga ikut.
Gadis itu melirik Yuna. Menggelengkan kepalanya cepat-cepat kepada ZICO.
INT. RUANG MAKAN - SIANG
Video musik "PHYSICAL" bergulir di TV.
ZICO dan INDAH menonton bersama di lantai.
Bocah itu melirik wajah yang di sampingnya.
                            ZICO
                Sama model rambut kayak gini, kamu
                lebih ayu sedikit daripada Lina--
INDAH memalingkan wajahnya yang tersipu.
                            ZICO
                Tapi...
Gadis itu MENOLEH lagi.
                            ZICO
                Lina lebih ayu buanyak...
Sekejap wajah INDAH merah padam.
Keduanya pun meledak tertawa bersama.
INDAH mencubiti lengan ZICO.
TIGA MENIT KEMUDIAN
ZICO menikmati video musik.
Dan wajah INDAH bergantian.
Yang dilirik tersipu MENUTUPI wajahnya.
                           INDAH
                ZICO, kemarin di kelas, ada dosen
                yang cerita tentang bahasa tubuh--
                            ZICO
                Bahasa tubuh?
                           INDAH
                Iya. Tubuh manusia ndak bisa
                bohong. Kalau ada cewek naksir
                kamu, dari gerak geriknya ketauan.
                            ZICO
                Lho, aku kira kamu kursus bahasa
                Inggris...
Gadis itu tertawa.
                           INDAH
                Yang pertama, dia sering merapikan
                rambut sama pakaiannya kalau ada
                kamu. Kayak gini...
Ia mengelus rambutnya. Menarik tepi blusnya ke bawah.
                           INDAH
                Kedua, alisnya naik waktu lihat
                kamu. Matanya melirik. Tapi, dia
                akan lihat kamu lagi lebih lama.
Ia melirik ZICO sekejap.
Meliriknya lagi selama tiga detik.
                           INDAH
                Ketiga, dia seperti ndak sengaja
                nyenggol kamu. Tapi buat cewek,
                ndak ada sentuhan yang ndakÂ
                sengaja. Yang ada ketidaksengajaan
                yang disengaja.
Tanpa melihat, lengannya menyentuh lengan ZICO.
Bocah itu melirik lengan INDAH. Tersenyum menatap MATANYA.
Membuatnya TERSENYUM dan kedua pipi MEMERAH.
                           INDAH
                Keempat, dia memuji penampilan
                kamu yang cakep.
ZICO tertegun.
INDAH tersenyum menatapnya hingga kedua pipi bocah itu memerah.
INDAH
Kelima, dia selalu tersenyum dan pipinya merona deket kamu--
                            ZICO
                Kayak gini?
                   (menunjuk pipi INDAH)
                           INDAH
                    (menunjuk pipi ZICO)
                Kamu iya...
Keduanya MELEDAK tertawa.
MENUTUPI wajah masing-masing.
EXT. TERAS DEPAN - SORE
ZICO duduk di atas motornya. Memandang ke arah pintu.
INDAH berdiri di mulut pintu. Pandangannya HAMPA.
                            ZICO
                INDAHSARI, ayo nemeni aku...
Gadis itu menggelengkan kepalanya.
                            ZICO
                Aku ndak mau pergi--
                           INDAH
               Tapi kamu sudah janji sama Yuna--
                            ZICO
               Tapi aku maunya nonton sama kamu.
               INDAHSARI mau, ya?
Ia menggeleng lagi.
Memalingkan wajahnya.
Jemarinya MEREMAS liontinnya.
ZICO melihatnya. Menurunkan wajahnya.
Pelan-pelan motornya meluncur.
MENGHILANG ke jalan.
INT. GEDUNG BIOSKOP - SORE
Dani, George, ZICO, dan Yuna duduk bersebelahan.
Yuna melirik yang di sampingnya.
Merapatkan lengannya ke lengan ZICO.
Memiringkan kepala. Mendekatkannya.
ZICO bergeming menatap layar.
INT. RUMAH MAKAN SEBELAH BIOSKOP - MALAM
ZICO dan Yuna duduk berhadapan.
Yuna berbicara. ZICO mendengarkannya.
Mata gadis itu berkaca-kaca.
ZICO memberinya selembar tisu.
INT. RUANG MAKAN - PAGI
ZICO berdiri di sebelah TV. Menghadap KE DINDING.
Memegangi gagang telefon di telinga.
INDAH lewat di sampingnya.
MELIRIK bocah itu.
INT. HALAMAN TENGAH - SIANG
INDAH makan sendirian di lantai.
Memandangi nasi dan lauk yang TERSISA di piring di depannya.
INT. RUANG MAKAN - MALAM
INDAH duduk di lantai menonton TV.
Menatap ZICO yang berdiri menghadap dinding.
Memegangi gagang telefon di telinganya.
EXT. JALAN BASUKI RAHMAT - SIANG
Roda motor berhenti di depan kampus Akademi Bahasa Asing.
INDAH turun mendekati ZICO.
                           INDAH
                 (tersenyum mengangguk)
                Terima kasih.
                            ZICO
                INDAHSARI, nanti kita ndak bisa
                ke persekutuan sama-sama. Yuna
                minta dijemput. Kamu ke sana
                sendiri naik becak, ya.
Gadis itu menganggukkan kepala kepadanya.
Berdiri MENUNGGUINYA.
Sampai ia MENGHILANG di jalan.
EXT. JALAN PREGOLAN BUNDER - SORE
SLOW MOTION:
INDAH duduk di dalam becak.
Melihat-lihat pemukiman di sana.
Sebuah motor yang melaluinya di sebelah kanan.
Membuatnya MENENGOK.
MENATAP yang duduk di atas motor.
Sepasang remaja berseragam SMAK St. Louis dan SMAK Frateran.
ZICO dan Yuna.
END SLOW MOTION.
INT. RUANG TAMU - SIANG
Sebuah TANGAN menarik gagang pintu depan.
Berseragam sekolah, Yuna tersenyum di teras.
INDAH dan sang tamu mengobrol berhadapan di sofa.
Yuna menyentuh liontin INDAH. Mengamat-amatinya.
Berseragam sekolah, ZICO muncul. Duduk di sisi Yuna.
Diam-diam MELIRIK kalung di leher INDAH.
Pelan-pelan pemilik kalung MENURUNKAN wajahnya.
EXT. TERAS DEPAN
INDAH berdiri di mulut pintu.
Memandangi ZICO dan Yuna di atas motor.
Yuna tersenyum melambaikan tangan kepadanya.
INDAH menganggukkan kepala.
Menyaksikan dua sejoli itu pergi.
Terbang seperti sepasang merpati yang meninggalkan sarang.
Menghilang.
Dan tak pulang lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H