Mohon tunggu...
Sonny Majid
Sonny Majid Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar -

Dream Man-penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kok NU Didemo?

2 Mei 2016   12:59 Diperbarui: 2 Mei 2016   15:22 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ISTIMEWA

"KANTOR PBNU sudah berkali-kali di demo atas sebab kasus korupsi. Pendemo meminta KPK menangkap Sekjen PBNU karena terlibat korupsi...Kantor PBNU didemo lagi dalam isu yang sama - Sebagai warga NU malu, sebab dulu PBNU memfatwakan HARAM MENSOLATI koruptor. Sekarang PBNU menjadi pelindung KORUPTOR."

Kata-kata itu tercantum di sebuah MEME beredar yang diperlihatkan kepada saya oleh seorang anak muda yang saya anggap punya simpati dengan NU. Marah....tapi tak bisa berbuat apa-apa. Karena kami berdua sadar bukan kalangan elite di tubuh NU, hanya anak muda yang biasa hidup di pinggir jalan.

Menyakitkan.....bahkan dilanda kekhawatiran yang amat sangat. Saya membayangkan dari cerita anak muda itu, jika sebuah MEME dengan era teknologi seperti ini, bisa dipastikan beredar demikian cepat..bahkan bisa saja keluar dari orbitnya.

Kami berdua pun berfikir, “bagaimana jika MEME itu sampai ke ponsel pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang kepingin NU game over, bisa dijadikan alat propaganda.” Ya – propaganda teknologi adalah propaganda yang menyasar imajinasi, yang pada titik klimaksnya akan membenamkan stigma “Kebencian terhadap NU.”

Tragisnya imajinasi kebencian itu diakumulasi atas nama kelembagaan NU, meski sebenarnya sasaran pendemo hanya ditujukan pada satu orang yang kerap disebut, sosok Helmy Feisal Zaini,  Sekjen PBNU.

“Bisa jadi ini penghancuran NU dari dalam.” Anak muda itu kembali bercerita, bahwa ada beberapa oknum PBNU (saya menyebutnya begitu-sebagai penegasan bukan atas nama keseluruhan organisasi, tetapi personal) yang diduga menjual-jual NU untuk kepentingan pribadinya.

Beredar gosip, saat itu PBNU menggelar pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Ketua Umum Tanfidz KH Said Agil Siraj mengutus Pak Maksum Mahfudz sebagai Wakil Ketua Umum Tanfidz PBNU. Setibanya Pak Maksum terkaget-kaget karena menurut staf Wapres JK, utusan PBNU sudah dihadiri oleh Sekjen Helmy.

“Saya khawatir bang... khawatir kalau NU “dibeginikan,” Muktamar Jombang NU juga “dibeginikan” dibuat berkelahi. Sekarang diteriakin orang ngelindungin koruptor.”

“Cape klarifikasi ke orang-orang. Itu mungkin dilakukan satu-dua orang. Imbasnya kemana-mana.” “Para Kyai harus tetep dijagain.” ***

(Tulisan ini dibuat berdasarkan ngobrol-ngobrol dengan Dani Akbar, seorang anak muda yang mendadak minta didengerin keluh kesahnya tentang NU)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun