Mohon tunggu...
Sonny Majid
Sonny Majid Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar -

Dream Man-penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Money

Tax Amnesty & Panama Papers, Memang Ada Hubungannya?

24 Juli 2016   15:28 Diperbarui: 24 Juli 2016   15:31 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan Bloomberg dengan berani menyebut bahwa pembocoran Panama Papers merupakan motif terselubung Amerika Serikat. Perusahaan media itu menyebut bahwa Rothschild dan Soros sebagai “dalang” pembocoran Panama Papers, yang targetnya tak lain memindahkah uang-uang itu ke Amerika Serikat.

Nah keliatan kan kalau Amerika Serikat mau ngambil uang orang-orang kaya itu dengan cara membocorkan data Panama Papers. Terlebih mengutip pernyataan Andrew Penney, seorang petinggi di Rothschild & Co mengatakan, tentang bagaimana orang-orang kaya di dunia bisa menghindari pajak. Terang-terangan Penney bilang “Kalo Amerika Serikat itu surga pajak terbesar di dunia.” Ini sinyalemen kalo Amerika Serikat pengen negaranya menjadi tempat pencucian uang skala global.

Inilah yang menurut saya sebagai “cengkraman dua cakar kaki” –nya Amerika Serikat. Coba kita bayangin deh, di lain sisi Amerika Serikat melalui organisasi-organisasi perdagangan dunia memaksa agar setiap transaksi dagang internasional, menerapkan pembebasan dan keringanan tarif kepada negara-negara peserta. Di lain sisi, malah Amerika kepengen “menampung” uang-uang elit kaya dunia ke negaranya, dengan menjanjikan tanpa pajak.  

Sementara untuk kepentingan Rothschild dan Soros sendiri, bisa jadi uang orang-orang kaya itu dipakai untuk modal sejumlah perusahaannya, yang terancam gulung tikar.

Inilah yang menurut saya pribadi sepertinya masih ada hubungan antara Panama Papers & Tax Amnesty. Jadi dalam konteks ini gak salah-salah amat, pemerintah Indonesia membuat kebijakan Tax Amnesty, tinggal bagaimana pemerintah dalam hal ini mengantisipasi “campur tangan asing.” ***

Keterangan gambar (Bisnis liputan6.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun