Situsi kondisi masyarakat yang masih dalam keadaan menengah kebawah, membuat berbagai cara dilakukan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Banyak berbagai tindakan yang merugikan masyarakat lain dalam hal pendistribusian tabung gas elpiji 3 kg. Berbagai modus penyelewengan dilakukan oleh berbagai oknum di dalam kehidupan masyarakat.
Gas Elpiji merupakan barang yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat pada saat ini. Fungsi yang praktis dari gas elpiji, banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Seperti halnya, digunakan oleh keluarga biasa, usaha makro, serta rumah makan. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan memberikan subsidi untuk tabung gas elpiji 3 kg. Sehingga, perbedaan harga dari tabung gas elpiji 3 kg dengan 12 kg mencapai sekitar 120 ribu rupiah.
Permasalahan lain adalah perbedaan harga yang sangat besar tersebut yang membuat banyak penyelewengan. Penyelewengan seperti halnya pengoplosan gas elpiji 3 kg ke tabung 23 kg dan 50 kg. Selain itu, dengan adanya subsidi tersebut, pihak yang seharusnya tidak boleh menggunakan tabung gas elpiji 3 kg seperti pengusaha makro dan rumah makan turut mengambil keuntungan.
Penyelewengan tersebut dapat mengakibatkan kelangkaan pada gas elpiji 3 kg di beberapa daerah. Berdasarkan data sumber terbuka, kelangkaan gas elpiji terjadi di beberapa daerah antara lain Banten, Kab Bogor, Depok, Kab. Purwakarta, Kab. Bandung, Kab. Garut, Kota Solo, Kab. Klaten, Kota Yogyakarta, Denpasar, Sumut, Riau, Kepri, Bengkulu, Jambi, Kaltim, Kalsel, dan Kaltara. Kelangkaan terjadi juga dilatarbelakangi oleh peralihan konsumen dari penggunaan tabung gas elpiji 12 kg ke 3 kg.
Berbagai oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab dan para pedagang eceran akan terus mencari celah terus untuk memperoleh keuntungan besar dengan memanfaatkan tingginya perbedaan harga. Oleh karena itu, pengawasan dari pihak distributor serta masyarakat guna mengurangi tindakan penyelewengan tersebut sangatlah diperlukan agar kebijakan dari pemerintah untuk memberikan subsidi kepada yang diperuntukkan dapat tepat sasaran.
Oleh  : Sonny Nurdinsyam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H