Mohon tunggu...
Sonny Hendrawan Saputra
Sonny Hendrawan Saputra Mohon Tunggu... Corporate Communication -

Someone who loves the diversity of cultures, enjoys to observe dynamic of politics, and learns from outstanding people with notable achievements. Dreaming of exploring the beauty of world with any uniqueness in any part of it.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seberkas Harapan di Ramadhan Tanah Silir

31 Juli 2012   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_190788" align="aligncenter" width="403" caption="Taman Bacaan untuk memberi cakrawala baru di Silir"][/caption]

Indahnya Ramadhan dengan nuansa kebersamaan dan keikhlasan untuk berbagi, membawa pada sebuah kenangan Ramadhan beberapa tahun lalu di Silir, Solo, Jawa Tengah. Silir adalah sebuah daerah di sudut kota Solo yang beberapa tahun lalu memiliki citra yang kurang begitu baik. Saat menyebutkan kata Silir, orang-orang langsung mengenalnya sebagai daerah prostitusi dan kawasan miskin di kota Solo. Dengan kurang baiknya keadaan tersebut, anak-anak dan para wanita yang menjadi korban utamanya. Mereka harus berjuang keras dengan riuhnya kehidupan di Tanah Silir yang bisa dibilang kurang sehat secara fisik dan moral bagi mereka.

Tergerak untuk berbagi dengan sesama dengan membantu masyarakat disana dan berusaha memperbaiki citra Silir, Forum Silaturahmi Mahasiswa (Fosma) ESQ Solo mengadakan sebuah kegiatan sosial berkesinambungan yang dimulai pada Ramadhan tahun 2007. Ternyata Fosma Solo tidak begerak sendiri, semangat berbagi datang dari Fosma ESQ kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Purwokerto. Rombongan besar tersebut datang langsung ke Solo untuk bersama-sama menjalankan misi sosial tersebut. Untuk memulai gerakan dengan fokus pada anak-anak, Fosma ESQ bekerjasama dengan sebuah Taman Kanak-Kanak di Silir yang notabene muridnya adalah anak-anak kurang mampu ataupun keturunan dari ibu-ibu yang dulunya berprofeai di dunia prostitusi. Langkah pertama adalah menguruskan status formal keadministrasian anak-anak tersebut dengan membantu membuatkan sertifikat/akte kelahiran. Banyak anak-anak tersebut tidak punya akte kelahiran sehingga bisa saja di masa depan mereka mengalami kesulitan saat berurusan dengan hal-hal yang bersifat administratif. Langkah kedua adalah membuat taman bacaan, uniknya taman bacaan ini tidak hanya dipenuhi buku-buku hiburan anak atau buku pelajaran sekolah namun disediakan pula bacaan untuk para Ibu karena diyakini dari para Ibu yang inspiratiflah anak-anak bisa memiliki harapan masa depan yang lebih baik.

[caption id="attachment_190789" align="aligncenter" width="403" caption="Berbagi dalam kebahagian Ramadhan untuk anak-anak"]

1343747577494109039
1343747577494109039
[/caption]

Pada Ramadhan tahun 2008, kegiatan kembali dilakukan oleh Fosma ESQ Solo disana. Kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan lomba mewarnai dan mengundang dua orang asing dari China dan Prancis untuk memberi inspirasi kepada anak-anak dan ibu-ibu disana tentang luasnya dunia diluar sana sebesar kesempatan-kesempatan yang ada untuk memperbaiki diri dan maju. Selain itu anak-anak juga tampak bahagia mendapat bingkisan alat tulis lengkap.

[caption id="attachment_190790" align="aligncenter" width="403" caption="Pelatihan pemberdayaan untuk Ibu-Ibu dari Silir"]

1343747668131115399
1343747668131115399
[/caption]

Tak berhenti disitu, pada tahun 2010, para ibu-ibu Silir mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan dari beberapa pengusaha wanita di Solo. Ibu-ibu Silir juga semakin semangat dengan pelatihan motivasi dari salah seorang wanita Inspiratif Indonesia, RAY. Febri Hapsari Dipokusumo. Para ibu tersebut memiliki ruang untuk mendapatkan ide-ide baru untuk berkreasi yang bermanfaat secara ekonomi dan mendapatkan motivasi untuk menyiapkan kehidupan baru yang lebih baik. Ternyata Ramadhan memang penuh keindahan untuk berbagi. Menerima sesuatu yang disukai atau dibutukan adalah suatu bentuk kebahagiaan, namun kebahagiaan yang sejati justru muncul lebih besar saat memberi, saat kita mampu memberi seberkas harapan bagi sesama.

Tanah Silir kini memiliki citra yang semakin positif di Solo. Terlebih disini sudah dibangun Pasar Klithikan (Barang Bekas) Nitiharjo yang baik langsung maupun tidak langsung turut memperbaiki kehidupan masyarakat Silir. Salam Ramadhan, Salam berbagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun