[caption id="attachment_122414" align="aligncenter" width="618" caption="Voca Erudita mengharumkan Indonesia dengan membawa 3 medali emas. Photo by Chung Wing Yeung"][/caption] Keterangan : artikel ini adalah rangkuman versi Bahasa Indonesia dari series "SING FOR THE WORLD" Seri 1 - 5 yang ditulis dalam Bahasa Inggris
Banyak cara untuk mempromosikan Indonesia. Ada yang melakukannya lewat pentas menari di luar negeri, ada yang menyajikan masakan eksotis beragam rasa khas Indonesia, dan ada pula dengan menyanyi. Seperti yang dilakukan paduan Voca Erudita Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Mereka secara aktif selama bertahun-tahun menyumbangkan melodi indah suara mereka melalui lagu, koreografi, dan kostum khas Indonesia di kancah internasional. Bukan hanya mempromosikan negeri tercinta ini, Voca Erudita UNS juga telah menyumbangkan berbagai presatasi yang sangat membanggakan Indonesia. Beberapa prestasi terakhir adalah mereka berhasil meraih gelar Grand Champion pada kategori lagu daerah dan medali emas untuk kategori chamber pada A Voyage of Song Choir Competition (AVOS) 2009 di Penang Malaysia. Pada perhelatan paduan suara internasional yang sangat bergengsi, the 6th World Choir Games 2010 di Shaoxing China, mereka berhasil meraih gelar Grand Championdalam kategori mix chamber dan medali emas dalam kategori lagu daerah.
Akhir tahun lalu, mereka kembali memvisualisasikan diri untuk kembali mengukir prestasi di luar negeri untuk diwujudkan pada tahun 2011. Mereka sudah bersiap diri menyiapkan strategi untuk bisa mengikuti the 4th Grand Prix Pattaya International Choir Competition 2011 di Thailand pada tanggal 21 -23 Juli 2011. Acara ini diorganisir oleh Festa Musicale dari Republik Ceko. Hal yang menjadi perhatian utama saat mengikuti kompetisi tersebut adalah dana. Meskipun UNS juga mendukung dalam bentuk dana yang cukup besar, namun tentu masih sangat kurang terlebih mereka adalah rombongan besar sebanyak 35 orang. Dengan segala semangat juang mereka, sejak akhir tahun 2010 mereka turun ke jalan untuk ngamen, suatu kegiatan yang sangat menantang mental dan rasa gengsi mereka. Kesepenuhan hati mereka mampu menghilangkan rasa malu dan lelah selama menyanyi di jalan – bahkan itu menjadi sebuah kebanggaan bagi mereka. Hebatnya, mereka bisa mendapat uang cukup banyak dari ngamen tersebut. Setiap hari Sabtu, mereka ngamen di Ngarsopuro Night Market Solo dan berhasil mendapatkan 500 – 700 ribu per malam. Sedangkan pada hari Minggu, mereka bisa mendapatkan sekitar 600 ribu sampai 1,8 juta saat ngamen di Solo Grand Mall. Kekreatifan mereka dalam mencari dana juga terwujud dalam konser khusus yang tertata apik bertajuk “Notes – A Journey of Symphony” pada tanggal 17 Juni 2011. Kegigihan mereka dalam mengumpulkan dana dilengkapi pula dengan menerima tawaran menyanyi untuk acara-acara perusahaan, pemerintahan, dan perkawinan. Perjuangan mereka akhirnya pun tak sia- sia. Dengan dana yang mencukupi, sang burung besi akhirnya menerbangkan mereka ke negeri gajah putih tersebut.
[caption id="attachment_122416" align="aligncenter" width="524" caption="Voca Erudita beraksi di Thailand. Photo by Chung Wing Yeung"][/caption]
Dalam the 4th Grand Prix Pattaya International Choir Competition, Voca Erudita mengikuti 3 kategori yaitu lagu daerah (Ojo Dipleroki, Ondel-Ondel, dan Marencong-Rencong), spiritual dan gospel (Elijah Rock, Tea for Two, dan Sifuni Mungu), dan chamber (Gloria 3, Aku Melangkah Lagi, Lir Ilir). Mereka bersaing dengan tim paduan suara tangguh lainnya seperti dari Amerika Serikat, Thailand, dan Filipina. Mereka juga harus melawan tim paduan suara tangguh dari Indonesia seperti Tarumanegara University Choir Group, Vox Angelorum Jakarta, Trisakti Indonesia Choir, and Sola Fide Voice Palangkaraya. Luar biasanya, Voca Erudita berhasil meraih emas di semua kategori. Bahkan untuk kategori lagu daerah dan spiritual dan gospel mereka meraih gelar Grang Champion. Alhasil, mereka menjadi juara umum sebagai tim dengan medali emas terbanyak. Dengan prestasi itu, mereka diundang untuk tampil menyanyikan dua lagu dalam konser penutup tersebut.
Suka cita membahana di hati mereka sejalan dengan perjuangan yang telah menampakkan hasilnya. Terlebih mereka bisa membanggakan bangsa Indonesia dengan prestasi mereka. Uniknya, dalam tim Voca Erudita ada mahasiswa asing berkewarganegaraan Hong Kong bernama Chung Wing Yeung. Dia adalah mahasiswa yang sedang belajar Bahasa Indonesia di UNS. Dia menyatakan sangat bangga turut berjuang untuk nama Indonesia seiring besarnya cinta dia kepada negeri ini.
[caption id="attachment_122417" align="aligncenter" width="582" caption="Perjuangan Voca Erudita membawa berkah kemenangan sebagai tim dengan medali emas terbanyak. Photo by Chung Wing Yeung"][/caption]
Sekarang mereka berencana untuk tampil dalam pertandingan di Prancis. Bila mereka berhasil meraih gelar disana, mereka akan berkesempatan diundang untuk tampil di negara Eropa lainnya. Hal yang berat dan semakin menantang tentunya. Semoga mereka bisa berlatih secara optimal untuk meningkatkan kualitas internasional mereka dan mendapatkan sponsor yang bisa memberangkatkan mereka ke benua Eropa karena untuk pergi kesana tentu membutuhkan dana yang banyak.
Semoga mereka bisa mewujudkan mimpi mereka dan tetaplah bernyanyi untuk dunia, Voca Erudita UNS. Semoga terus bisa membanggakan Indonesia di dunia internasional melalui nada indah suaramu, tetaplah menyanyi untuk dunia atas nama Indonesia.
(Sonny Hendrawan Saputra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H