Kurikulum Merdeka ini menurut saya adalah ide yang sangat luar biasa, dimana setiap mata pelajaran memiliki Capaian Pembelajaran yang singkat, padat, dan sangat jelas, kemudian para Pendidik diberi kebebasan dalam menentukan Tujuan Pembelajarannya, Alurnya, hingga Modul dan Bahan Ajarnya. Sehingga pembelajaran bisa lebih disesuaikan di masing-masing kelas, dan bahkan bisa disesuaikan pada setiap individu peserta didik.
Pendidik tidak lagi terbeban untuk menyelesaikan KD (Kompetensi Dasar) yang akhirnya membuatnya melupakan esensi dari mengajar yang sebenarnya. Namun dengan Kurikulum Merdeka ini Pendidik bisa lebih tenang dan lebih fokus dalam mendidik para peserta didik, sehingga setiap kekurangan dalam pembelajaran bisa segera dibenahi, karena Pendidik tidak lagi fokus pada menyelesaikan KD, tetapi kembali lebih fokus pada Peserta Didiknya.
Apalagi disediakan juga Platform Merdeka Mengajar (PMM), yang bisa memberikan jawaban atas setiap kebutuhan kita sebagai Pendidik mengenai Kurikulum Merdeka, mulai dari Konsep Utamanya hingga contoh-contoh Modul Ajarnya dan bahkan contoh-contoh penerapannya saat mengajar. Benar-benar Paket Lengkap dan sangat membantu saya yang bukan lulusan Jurusan Pendidikan dan juga baru memiliki pengalaman mengajar yang sedikit.
Pola pemikiran saya mengenai pendidikan menjadi terbuka setelah saya melihat video di PMM yang mengatakan bahwa Anak Didik kita itu seperti kertas yang sebenarnya sudah ada tulisannya, namun tulisannya masih samar-samar, dan tugas kita sebagai Pendidik adalah membuat tulisan yang samar-samar tadi menjadi tulisan yang terlihat jelas dan dapat dibaca.Â
Selama ini saya selalu mengira bahwa Anak Didik kita seperti kertas kosong yang harus kita isi dengan tulisan yang dari kita, dan ternyata pemikiran saya yang menganggap Anak Didik kita seperti kertas kosonglah yang membuat saya stres menghadapi anak-anak, karena ketika saya mencoba mengisinya dengan tulisan dari saya, hasilnya semakin kacau dan tidak bisa dibaca. Akhirnya saya stres dalam menghadapi anak-anak, dan merekapun juga ikut stres menghadapi saya.
Kalimat yang singkat ini yang mengatakan bahwa Anak Didik kita itu seperti kertas yang sebenarnya sudah ada tulisannya, namun tulisannya masih samar-samar, dan tugas kita sebagai Pendidik adalah membuat tulisan yang samar-samar tadi menjadi tulisan yang terlihat jelas dan dapat dibaca. Ini benar-benar mengubah total pola pikir saya terhadap anak-anak dan proses pembelajaran yang seharusnya.
Semenjak menerapkan Kurikulum Merdeka ini, para Peserta Didik kami pun lebih menyukai pembelajaran di sekolah. Mereka sangat antusias untuk berangkat ke sekolah. Mereka pun jadi lebih percaya diri dan lebih yakin dengan kemampuan dirinya.
Saya sangat yakin Kurikulum Merdeka ini mampu membuat Pendidikan di Indonesia menjadi semakin berkualitas dan sangat cocok untuk diterapkan di Negara Kita Tercinta ini, mengingat Pikiran Utama dari Kurikulum Merdeka ini adalah Pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang merupakan Bapak Pendidikan Indonesia. Jika Pemikiran Ki Hajar Dewantara bisa diterapkan di Negara lain, tentunya Pemikiran Beliau lebih bisa diterapkan di Negaranya sendiri.
Negara Indonesia adalah Negara yang sangat luas dan terdiri dari banyak pulau, banyak suku, banyak budaya, dan potensi lokal yang berbeda-beda di tiap daerah, namun Kurikulum Merdeka bisa mengikuti semuanya itu, karena dari Capaian Pembelajaran yang ada Pendidik bisa mengembangkan sendiri sesuai dengan potensi dan budaya daerahnya masing-masing, sehingga proses pembelajaran di tiap daerah bisa berbeda-beda, bahkan di tiap peserta didik pun bisa berbeda-beda, namun Harapan yang ingin dicapai semuanya sama. Hal inilah yang membuat Saya yakin Kurikulum Merdeka akan Membuat Pendidikan di Indonesia menjadi Semakin Berkualitas.
Terima kasih Ki Hajar Dewantara, Terima kasih Mas Nadiem, Terima Kurikulum Merdeka, dan Terima kasih Indonesia.