Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Seragamku Wibawaku

3 Februari 2022   21:57 Diperbarui: 3 Februari 2022   22:06 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seragam Satpam terbaru warna krem. Sumber: Kompas.com

Seragam adalah pakaian identitas untuk menunjukkan seseorang atas pekerjaannya, seperti dinas maupun warga sipil. Hal ini karena seragam sangat melekat dengan diri seseorang. Biasanya seragam memiliki kerah, bisa lengan panjang atau pendek, memiliki logo, nama, pangkat/jabatan, serta saku di bagian dada.

Seragam digunakan mulai dari lingkungan sekolah seperti seragam wajib SD, SMP, SMA, dan pramuka, di lingkungan masyarakat seragam Karang Taruna, Satpam, dan Hansip, di lingkungan industri/perkantoran yaitu seragam kerja, serta di lingkungan pemerintahan yaitu seragam kedinasan. 

Selain menunjukkan identitas, seragam juga bisa menambah kewibawaan. Lingkungan masyarakat kita sudah terbiasa dengan status sosial, misalnya, ada anggota masyarakat kita yang berprofesi sebagai TNI, citranya di masyarakat penuh wibawa, gagah, dan disegani. Seolah hal tersebut  memberikan nilai lebih kepada seseorang yang berprofesi sebagai TNI hanya karena melihat seragamnya bercorak loreng.

 Lalu, bagaimana dengan seragam Satpam? 

Baru-baru ini, masyarakat kita  kembali dihebohkan dengan seragam Satpam yang berbeda dari biasanya. Masyarakat dibuat kaget, karena Satpam yang biasa mereka jumpai baik di kantor, bank, restoran, pasar, dan mall, itu bukanlah Satpam, melainkan Polisi. Mereka melihat seragam Satpam warna cokelat sama seperti Polisi. 

Selain kaget, mungkin yang dirasakan oleh masyarakat adalah perasaaan cemas dan takut. 

Itu karena, hubungan antara Polisi dengan masyarakat saat ini, mengalami penurunan empati. Apakah itu karena satu sama lain kurang memahami peran beserta tugasnya, sehingga tidak saling mendukung. Bisa juga hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap Polisi karena keterbatasan Polisi yang kadang tidak responsif dan menyelesaikan persoalan sosial di lingkungan masyarakat. 

Padahal dalam sejarahnya, Satpam sangat berhubungan dengan Polri. Dikutip dari laman Historia.id, dulu, Kapolri Jenderal Polisi Awaloedin Djamin sekitar tahun 1978-1982, memberikan gagasan tentang pembentukan Satpam, karena saat itu, jumlah Polisi sangat terbatas dalam memberikan keamanan bagi masyarakat. Tidak mungkin untuk menjaga wilayah pertokoan dan perkantoran.

Sebelumnya dalam Surat Keputusan DEOPS Kapolri No. Pol Skep/98/XI/2009. Pakaian dinas harian Satpam menggunakan kemeja lengan pendek warna putih dan celana panjang warna biru tua.  

Agar Polisi lebih dekat dengan masyarakat, diberlakukanlah Peraturan Kepala (Perkap) Polri Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengaman Swakarsa, yaitu warna seragam Satpam diganti menjadi cokelat muda, mirip dengan warna seragam Polisi. Karena, Satpam sangat dekat dengan masyarakat. Namun, karena Satpam mirip dengan Polisi justru menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, oleh karena itu, warna seragam Satpam diganti dari warna cokelat menjadi warna krem. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun