Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lebih Dekat dengan Model Pembelajaran Problem Based Introduction (PBI)

11 Mei 2020   22:08 Diperbarui: 11 Mei 2020   22:33 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Memilih cara untuk memecahkan masalah

5. Menyusun rencanakan penerapan pemecahan masalah

6. Melakukan ujicoba pada rencana pemecahan masalah

7. Melakukan tindakan untuk memcahkan masalah.

Lalu, adakah tujuan dari model pembelajaran PBI?

Jelas ada,  tujuannya yaitu membantu siswa agar senantiasa berpikir kritis dan kreatif terutama dalam memecahkan masalah, agar siswa belajar secara aktif (individu maupun kelompok), mampu belajar secara mandiri, serta mampu beradaptasi dengan situasi yang baru.

Apa keuntungan jika kita/guru menggunakan model pembelajaran PBI? 

Sebenarnya, kelebihan dari model pembelajaran ini tak beda jauh dari tujuan yang akan dicapainya. Kelebihan model pembelajaran PBI ini yaitu:

1. Meningkatkan kemampuan berfikir siswa, terutama berfikir secara kritis. 

2. Mengasah keterampilan dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungannya. 

3. Menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna,  karena seimbang antara kognitif dan emosinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun