"Pendidikan dapat berlangsung dalam kondisi apapun." - Soni HerdiansyahÂ
Pendidikan adalah sepanjang hayat. Sejak masih di dalam kandungan atau perut ibu, Â kita sudah berinteraksi dengan orangtua kita, stimulus yang diberikan kepada kita tanpa kita sadari, merupakan wujud pendidikan dan kasih sayang orangtua.
Begitupun yang selama ini telah saya rasakan atau teman-teman sekalian rasakan juga. Bahwa, hidup kita ini tak lepas dari pendidikan. Kita belajar di taman kanak-kanak saat masih anak-anak, dilanjut sekolah di SD, memasuki usia remaja, kita sekolah di SMP, Â SMA, lalu, setelah lulus dari SMA, kita melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Â Tak berhenti sampai di situ, Â perguruan tinggi pun ada jenjangnya, ada S1, Â S2, Â dan S3, bahkan untuk bisa mendapat gelar profesor sekali pun. Pendidikan sepanjang hayat, Â terus berlanjut sampai kita ke liang lahat, cobalah renungkan hal tersebut.
Ungkapan "pendidikan sepanjang hayat" inilah yang menjiwai pendidikan kita selama ini. Dimulai dari pergerakan mencerdaskan pribumi oleh Bapak Pendidikan pertama Ki Hajar Dewantara, kita dapat memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945. Pendidikan pun telah mengantarkan bangsa kita berperadaban luhur, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.
Makna pendidikan sepanjang hayat berarti bisa dalam segala kondisi. Bahkan saat kita harus #dirumahaja karena negara sedang mengalami wabah Covid-19 yang masih masif menyebar. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan menginstruksikan pendidikan harus terus berjalan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui sosialisasi #belajardarirumah setiap insan di tanah air tetap mendapat pendidikan walaupun tidak pergi ke sekolah dan bertatap muka dengan guru.
#belajardarirumah bisa menjadi solusi dalam mengurangi penyebaran virus corona ini, berbagai metode pembelajaran bisa diterapkan misalnya melalui pembelajaran daring (online) dari rumah, guru tetap bisa mengajar dan memberikan materi kepada para siswa melalui berbagai macam aplikasi, Â yaitu via aplikasi Whats Up, Â Google Meet, dan sebagainya.
Kemudian pemerintah pun turut menambah program pendidikan di televisi-televisi di tanah air guna mendukung kebutuhan pendidikan masyarakat. Hal ini sangat baik, Â jadi anak-anak, siswa sekolah, Â mahasiswa, dan masyarakat, bisa mendapatkan ilmu dari program televesi yang mendidik tersebut.
Itulah makna pendidikan sepanjang hayat, Â tetap berjalan biarpun dalam kondisi wabah Covid-19. Tepat pada tanggal 2 Mei 2020 ini, Â kita memperingatinya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Sudah saatnya kita merefleksikan diri, Â karena melalui pendidikanlah segalanya bisa kita raih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H