Temaram cahaya remang menyorot bayangan,
Bocah-bocah kecil tergelempar kaku bagai seuntai debuÂ
Tangisnya menyayat hati
Dengan rintik yang kian membasahi tubuhnyaÂ
Kurus kering dengan sehelai kain kumuh membalut sekenanya..Â
Mungkin, takkan ada yang peduli
Dia hidup ataupun mati
Takkan ada yang peduli...Â
Nasib seorang gadis malang yang hidup bersama mamanyaÂ
Kini, Ia merintih sendu....
terus menangis melalui pedih penderitaan hidupnya
Bersama terpal usang sebagai atapnya, bumi pijak sebagai alasnya,
Dengarkanlah wahai para manusia
Mengapa hatimu buta
Mengapa tak sedikitpun kau berpaling menatap sisi hidupku
Ya, hidupku.... yang penuh luka dan goresan air mata....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H