Mohon tunggu...
Sosbud

Ayo Jaga Lingkungan Kita

9 September 2015   18:31 Diperbarui: 9 September 2015   18:56 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahu kah kamu masalah-masalah lingkungan serius yang di abaikan masyarakat di dunia ini? Kita manusia cenderung bersifat egois dan seringkali cuek kepada lingkungan sekitar. Kapan akan kamu sadar bahwa manusia sangat tergantung dengan kelangsungan hidup lingkungan di sekitarnya? Manusia tidak akan sanggup hidup dengan suhu udara yang sangat dingin ataupun bisa bertahan lama dengan suhu udara yang sangat panas, begitu juga hewan-hewan.
Dimulai dari pencemaran air dan pencemaran udara, ini menyebabkan banyak habitat spesies hewan-hewan punah dan banyak beberapa mikroba bermutasi menjadi binatang kecil dan ini juga mengancam nyawa mereka. Mungkin selama ini lingkungan terasa aman dan bersih, namun coba kamu pikir bagaimana kalau bagian dunia yang sudah sangat terpolusi dengan lingkungan yang sangat berbahaya semakin hari semakin bergeser dan lama-lama berdekatan dengan tempat tinggalmu? Hal ini sangat memungkinkan jika pencemaran dan perusakkan terus di lakukan manusia. Nah sekarang, ada beberapa hal kritis yang perlu di perhatikan agar kita sadar untuk lebih peduli lingkungan!

1. Burung Albatross

Burung Albatross adalah burung yang berada di daerah laut, ia memiliki sayap terpanjang di antara burung-burung lain. Namun, 17 dari 22 spesies elang laut ini dinyatakan punah. Heran kah kamu kenapa? Tumpukan sampah yang berserakan dan menyatu dengan laut meningkat drastis, limbah yang dibuang oleh kapal atau anjungan lepas pantai, dan juga sampah yang terbawa dari aliran sungai ke laut. Terutama pada saat manusia bertamasya ke pantai, mereka cenderung membuang sampah sembarangan dan akhirnya sampah-sampah itu menggunung daerah pantai. Saat sedang kelaparan, hewan-hewan ini tidak dapat dibedakan lagi makanan yang harus di makan menyebabkan mereka menelan plastik. Albatros tidak dapat mencerna, sehingga plastik tersebut tertinggal di dalam perut. Hal ini mengakibatkan muatan perutnya untuk menyimpan makanan menjadi lebih sedikit dan mengakibatkan kelaparan. Midway Atoll, sebuah pulau kecil, yang menemukan bahwa disana 97,5 persen anak ayam menelan plastik. Bukan hanya plastik menyebabkan stress fisiologis dan menyebabkan anak burung merasa kenyang saat diberi makan sehingga mengurangi asupan makanan, tapi juga tutup botol-botol atau kemasan lainnya dapat terjerat di leher burung yang dapat juga mengurangi kemampuan bertahan hidup. Dinyatakan bahwa 200.000 dari 500.000 burung albatross mati karena mengalami kelaparan dan dehidrasi. Sampah laut juga masih berkeliaran karena banyak kapal berlayar tidak memperdulikan sedikit pun pada lingkungan sekitar.

2. Orangutan

Semakin banyaknya pembibitan kelapa sawit di Indonesia melupakan bagaimana banyak satwa berlindung untuk bertahan hidup. Jaman sekarang, petani-petani tergoda menyerahkan tanahnya untuk di tanami kelapa sawit sebagai bisnis menguntungkan di asia tenggara. Contohnya di Kalimantan dan Sumatra, habitat satwa liar seperti orangutan juga tidak luput dijadikan ladang untuk menanami kelapa sawit ini. Saat para petani melaksanakan penggundulan hutan dan menemukan orangutan, saat ini lah nyawa mereka berakhir pada orang-orang kejam ini. Kini, jumlah populasi orangutan semakin menurun. Lagi pula, lahan hijau yang terlihat tandus atau ladang luas yang membentang akan membuat suhu udara semakin tinggi. Meskipun kelapa sawit merupakkan bahan ekspor yang menjanjikkan, tapi apakah semua itu setimpal untuk melupakkan kesejahteraan makhluk lain hanya untuk kepentingan sendiri? Hai manusia, hewan itu juga makhluk hidup lho!

3. Limbah obat-obatan

Mungkin kamu tidak akan menyangka bahwa urine manusia yang mengandung obat-obatan yang masuk ke perairan dapat membawa dampak serius bagi ekosistem yang habitatnya di daerah air. Katak kini lebih banyak menjadi hermaprodit sehingga populasi katak sendiri semakin menipis. Rasio gender ikan juga menjadi tidak seimbang karena obat-obatan terutama yang mengandung estrogen dapat menghambat reproduksi dan sistem endokrin hewan. Herb Buxton dari USGS Toxic Substances Hydrology Program membuktikan bahwa 95 jenis jejak kimiawi obat yang diproduksi oleh industri obat-obatan dan 80 persen perairan di dunia telah terpolusi limbah obat-obatan.

4. Burung kenari dan kucing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun