Mohon tunggu...
Sonia Sihotang
Sonia Sihotang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Undip Tim I 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ubah Sampah Jadi Taman? Mahasiswa Undip Sulap Sampah Plastik Menjadi Taman Vertikal

11 Februari 2021   00:40 Diperbarui: 11 Februari 2021   00:58 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2: Taman Vertikal Daur Ulang RT 02/RW 03, Kelurahan Tembalang, Kecamatan TembalangSumber: Dokumentasi Penulis, 2021 

Semarang (09/02/2021) -- Sonia Tessalonica Sihotang (21) mahasiswa KKN Tim I 2021 dari Universitas Diponegoro membuat taman vertikal dari sampah plastik. Bank Sampah Tembalang turut serta dalam pembuatan taman tersebut.

Taman vertikal tersebut dibuat menggunakan limbah botol plastik bekas, kemasan plastik minyak goreng, dan bambu. Setelah dikumpulkan, botol bekas, kemasan plastik, dan bambu dibersihkan dan dipotong bagian sisinya. Barang-barang tersebut kemudian dirangkaikan dengan batang bambu difungsikan sebagai rangka taman, sedangkan botol plastik bekas dan kemasan plastik minyak goreng digunakan sebagai wadah tanaman. Setelah dirangkai, tanaman lidah kucing dan pandan yang disumbangkan oleh Bank Sampah Tembalang diletakkan di dalamnya.

Gambar 2: Taman Vertikal Daur Ulang RT 02/RW 03, Kelurahan Tembalang, Kecamatan TembalangSumber: Dokumentasi Penulis, 2021 
Gambar 2: Taman Vertikal Daur Ulang RT 02/RW 03, Kelurahan Tembalang, Kecamatan TembalangSumber: Dokumentasi Penulis, 2021 

Taman tersebut kemudian diletakkan pada hari Selasa, 9 Februari 2021 di sebelah poskamling RT 02/RW 03, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

"Saya berharap ke depannya masyarakat dapat memiliki pola pikir hijau dan berkelanjutan. Selain itu, saya juga berharap dapat mengurangi volume sampah rumah tangga anorganik yang harus ditanggung TPA Jatibarang," Jelas Sonia, Selasa (09/02/2021).

Menurut Kompas TV (2019), proporsi sampah rumah tangga anorganik tersebut diketahui sebesar 30% dari total sampah yang masuk ke TPA Jatibarang setiap tahunnya. Ketidakmampuan sampah untuk terurai menyebabkan penumpukan yang mengurangi kapasitas kerja TPA Jatibarang. Meskipun masih beroperasi sampai hari ini, TPA tersebut seharusnya telah habis masa pakainya pada tahun 2002.

Penulis : Sonia Tessalonica Sihotang (Fakultas Teknik / 21020117130052)

Editor : dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si.Med, Ph.D (Fakultas Kedokteran)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun