Mohon tunggu...
Soni Arif Wicaksono
Soni Arif Wicaksono Mohon Tunggu... -

Hobi : menulis, menyukai film, musik dan olahraga..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kisah Perjalanan U2: Dari Band Amatir ke Penggerak Evolusi Musik

28 Februari 2015   05:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:23 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425051668399711356

“I can’t believe the news today…”How long? How long must we sing this song?,”

Singkatnya, dia berusaha menampilkan “Sunday bloody Sunday” bukan sebuah lagu yang keras seperti The Clash yang mengkritik kebijakan imperalisme negara kolonial, atau Gang of Four yang mengkritik dialektika Marxist dalam sebuah lantai dansa.  Sehingga, U2 tampak tidak berusaha menjawab semua persoalan tetapi menyerahkan energinya kepada masyarakat untuk menciptakan kesadaran terhadap semua masalah sosial dan politik.

Setelah WAR, U2 merilis album Under A Blood Red Sky yang  berhasil memasuki tangga lagu Billboard Top 30. Lalu, kesuksesan pun terus berlanjut setelah Bono cs menelurkan album The Joshua Tree pada 1987.

Banyak penduduk AS yang terhipnotis dengan single dalam album tersebut seperti With Or Without You, I still Havent Found What I,m Looking For yang menduduki single di deretan lagu terbaik di AS.

Joshua Tree pun menjadi awal kisah sukses U2 dengan angka penjualan mencapai 20 juta kopi dan memenangi Grammy Award dengan album terbaik pada saat itu dan meraih The Best Rock Performance. Hal ini memecahkan rekor sebagai band pertama dimana satu band memenangi dua gelar dalam satu Grammy.

Tak pelak, Majalah Time pun langsung mengutuskan U2 dalam covernya pada 1987 dengan judul “Rock Hottest Ticket”. Mengikuti beberapa band ternama diluar AS seperti The Beatles, The Band dan The Who.

Lagi-lagi kesuksesan berlanjut ketika U2 meluncurkan album All That You Cant Leave Behind (ATYCLB) yang berhasil memenangi Grammy dengan dua lagu keren yaitu Beautiful Day dan Walk On pada 2002.

Walk On adalah lagu bermuatan politis yang diberikan untuk aktivis pro demokrasi Aung San Suu Kyi. Lewat lirik puitis bono berusaha menghibur Suu Kyi yang meninggalkan keluarganya akibat menjadi tahanan politik oleh Junta Militer Burma.

Lagu ini berusaha merayu Suu Kyi untuk menerima tawaran ke Inggris dari Nobel Perdamaian pada 1991. Sayang Bono tidak berhasil membujuk Suu Kyi yang memilih untuk mengorbankan kemerdekaannya daripada pergi ke inggris.

“Singing bird in an open cage who will only fly…for freedom.” Lirih Bono.

Ketika dirilis pada 2000, ATYCLB memenangkan 7 Grammy dan menjual jutaan kopi lagu dilseluruh dunia dan didengarkan kurang lebih sebanyak 3.2 juta penduduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun