Aku tau saat-saat kamu berjalan menyusuri lorongku.
Melihat bingkai fotoku dan buku-buku harian tentangku.
Akupun tau jika kamu tau aku sesekali mengintipmu saat menyusuri lorongku.
Pun ketika aku menyusuri lorongmu.
Perlu kamu tau kamu orang baik, lebih baik dariku.
Kamu tidak perlu lagi membuka buku harianku, karena semua cerita yang akan tertulis mungkin tak seindah hari-harimu.
Aku sudah berusaha untuk tidak menuliskan cerita tentang orang yang pernah mengisi hatimu, pada lembaran-lembaran yang sebelumnya bisa kau baca.
Aku cukup menulisnya untuk aku sendiri karena aku terlalu malu untuk tidak bisa menjadi sebaik dirimu.
Aku bahagia karena aku mencintainya.
Tapi dia belum tentu sebahagia saat kamu mencintainya.