Ucapan adalah cerminan diri setiap kata atau ucapan yang keluar adalah penilaian pertama kali tentang kita dari orang lain. Adat Minangkabau mengajarkan kita untuk bersikap sopan santun dalam bertutur kata aturan ini dinamakan Kato Nan Ampek. Aturan ini berisi aturan untuk berbicara baik itu kepada orang yang lebih tua, teman sebaya, dan kepada orang yang lebih muda.  Kato Nan Ampek terbagi atas 4 bagian yaitu;
1. Kato Mandaki
Kato mandaki (kata mendaki) adalah aturan komunikasi yang digunakan untuk orang yang lebih tua atau yang posisinya lebih tinggi dari kita seperti orang tua, guru atau dosen, tokoh-tokoh masyarakat,dan masih banyak lagi untuk menunjukkan rasa hormat. Tidak sopan bila kita memanggil mereka dengan nama atau dengan memberi kata lain saat berkomunikasi pada kita seperti kata Si, Heh, dan lain sebagainya.
2. Kato Malereng
Kato malereng (kata melereng) adalah aturan berkomunikasi untuk orang yang sangat kita segani dalam keluarga dan terasa tidak sopan jika kita berbicara terlalu dekat dan terbuka. Aturan komunikasi ini biasanya digunakan kata berkias banding. Kato malerang dipakai saat berkomunikasi antara mertua dengan menantu atau sebaliknya dan juga digunakan untuk saudara dari istri atau suami.
3. Kato Mandata
Kato Mandata (kata mendatar) aturan komunikasi yang digunakan untuk orang yang sebaya dan posisinya sama dengan kita dalam pergaulan. Meskipun seumuran tetap saling menghargai dan berbicara dengan sewajarnya agar tidak tersinggung satu sama lain saat berkomunikasi
4. Kato Manurun
Kato Manurun (kata menurun) digunakan untuk orang yang umurnya dibawah kita atau umurnya lebih muda dari kita. Sebagai seorang kakak kita juga harus mempunyai sopan santun dan ada rasa saling mengaharagai. selalu ajarkan hal-hal yang baik agar tindakan yang dilakukan dapat dicontoh.
Dalam Minangkabau sopan santun sangat diutamakan oleh karena itu, adab dalam berkomunikasi sangatlah penting. Adab dalam komunikasi sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya orang yang berkomunikasi. Cara berkomunikasi yang baik ada pada kato nan ampek, etika ini akan menjadi bekal bagi masyarakat Minangkabau sebelum pergi atau merantau. Untuk itu etika yang ada di Minangkabau hendaknya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari hal yang akan menyinggung baik itu orang lain ataupun kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H