Mohon tunggu...
Sonia Veronika Simangunsong
Sonia Veronika Simangunsong Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin membagi artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Gerakan Literasi di Sekolah Dalam Membentuk Minat Baca Siswa Di SMA

24 Juni 2022   15:08 Diperbarui: 24 Juni 2022   15:14 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MINI RISET

LITERASI BAHASA INDONESIA 

PERAN GERAKAN LITERASI DI SEKOLAH DALAM MEMBENTUK MINAT BACA SISWA DI SMA 12 MEDAN


A. Pengertian Gerakan Literasi

       Literasi menurut Kemendikbud (2016:2)adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. LS merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipasi dengan melibatkan warga sekolah (siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua atau wali murid siswa), akademisi, penerbit, media masa, masyarakat dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Gerakan literasi sekolah menurut Kemendikbud (2016:3) merupakan gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca siswa. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Kegiatan literasi ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat dan budaya membaca siswa. Ditjen Dikdasmen (2016:4) menyatakan bahwa kegiatan literasi dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan siswa. Terobosan penting ini hendaknya melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, hingga satuan pendidikan. Pelibatan orang tua siswa dan masyarakat juga menjadi komponen penting dalam GLS.



B. Tahapan -- Tahapan Gerakan Literasi Sekolah

Tahapan dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah(2016:28) adalah sebagai berikut :



1.Tahap ke-1 Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi siswa.

     2.Tahap ke-2 Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan.

3.Tahap ke-3 Pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran.

Dalam tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait dengan mata pelajaran). Membaca pada tahap ini untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 yang mensyaratkan siswa membaca buku non teks pelajaran yang dapat berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimedia, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan kegiatan membaca pada tahap pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas.

Kegiatan utama literasi di samping menulis, membaca juga mengalami perubahan paradigma. Ditjen Dikdasmen (2016:2) menyatakan kajian mengenai literasi dalam tulisan ini lebih berfokus pada keterampilan membaca. Hal ini membuat para ahli membaca menyadari bahwa membaca merupakan kegiatan yang kompleks. Proses ini melibatkan kegiatan memaknai kata dan menghubungkannya dengan unit ide atau proposisi. Kemudian pembaca menghubungkan unit ide, memaknai detail informasi, dan membangun mikro struktur dan makro struktur atau yang diistilahkan sebagai "the mental representation that the reader construct of the text".

Pemahaman terhadap mikro struktur dan makro struktur menyebabkan pembaca dapat mengidentifikasi ide-ide penting yang kemudian di integrasikan dengan pengetahuan awal (prior knowledge) dan membangun situasi model. Beberapa survei literasi yang diikuti Indonesia antara lain PIRLS dan PISA. PIRLS (Progres in International Reading Literacy Study) adalah studi internasional tentang literasi membaca untuk siswa sekolah dasar yang dikoordinasikan oleh IEA (The International Association for the Evaluation of Educational Achievement, berkedudukan di Amsterdam, Belanda). PIRLS diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu pada tahun 2001, 2006, 2011, dan seterusnya. . Hal ini juga menjadi hal yang menggelitik, bagaimana instrumen penilaian PIRLS maupun PISA disusun dan diujikan jika dikaitkan dengan konteks situasi pembelajaran dan kondisi sosial ekonomi serta kultur Indonesia. Kajian mengenai literasi di tingkat sekolah dasar tidak dapat dipisahkan dari survei kompetensi literasi yang dilakukan oleh PIRLS. Dalam survei PIRLS, siswa diberikan tes dengan genre teks yang berbeda-beda dan hasilnya dilaporkan dalam dua tujuan membaca, yakni membaca sastra (literary reading) dan membaca untuk memperoleh (informational reading).

2.2Minat Baca

Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Dalam hal ini tentu saja seseorang yang menaruh minat pada suatu bidang akan lebih mudah mempelajari bidang tersebut. Sekalipun seseorang itu mampu mempelajari sesuatu, tetapi bila tidak mempunyai minat ia tidak akan bisa mengikuti proses belajar. Minat anak dapat timbul dari berbagai sumber antara lain perkembangan insting, fungsi-fungsi intelektual, pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan dan pendidikan. Oleh karena itu minat seseorang harus dibina dan diarahkan agar tercapainya tujuan yang diinginkan, khususnya dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan minat seseorang, para ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk meningkatkan minat adalah dengan memanfaatkan minat yang telah ada pada siswa. Misalnya siswa berminat dengan balap mobil, sebelum mengajarkan materi percepatan perlu menceritakan sedikit mengenai balap mobil yang sedang berlangsung, baru sedikit demi sedikit diarahkan ke materi pelajaran yang sesungguhnya. Selain itu juga dapat dengan membentuk minat-minat baru yaitu dengan memberi informasi kepada siswa tentang hubungan suatu bahan pengajaran. Dari berbagai teori yang dipaparkan di atas dapat dipahami bahwa minat pada dasarnya merupakan salah satu aspek pendorong dalam diri seseorang dalam mewujudkan keinginan atau kebutuhan. Minat harus diwujudkan dalam bentuk berbagai usaha agar tujuan yang dimaksud dapat tercapai. Selanjutnya, secara umum pengertian membaca dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Membaca merupakan hal penting bagi manusia. Dengan membaca, seseorang dapat merangsang otaknya untuk berpikir kreatif dan sistematis, memperluas dan memperkaya wawasan, serta membentuk kepribadian yang unggul dan kompetitif. Minat besar pengaruhnya terhadap membaca, karena bila bahan bacaan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, mahasiswa tidak akan membaca dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Akan tetapi jika bahan bacaan itu menarik minat siswa, maka bahan bacaan itu akan lebih mudah dipelajari dan disimpan oleh siswa itu sendiri sehingga siswa mudah menuangkan kembali ketika dites atau diuji yang pada akhirnya prestasi belajar siswa meningkat.

a.Ciri-ciri Minat Baca

Menurut Hurlock yang dikutip oleh Galuh Wicaksana ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan minat pada anak sebagai berikut :

1.Minat tumbuh bersama dengan perkembangan fisik dan mental

2.Minat tergantung pada kesiapan dan kematangan anak

3.Minat bergantung pada kesempatan belajar

4.Pengaruh budaya

5.Minat berkaitan dengan emosional.

b.Tujuan Minat Baca

1.Membaca merupakan suatu kesenangan tidak melibatkan suatu pemikiran yang rumit.

2.Membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

3.Membaca untuk dapat melakukan suatu pekerjaan atau profesi.

Menurut ahli membaca Steve Stahl yang dikutip oleh Jhon W.Santrock tujuan instruksional membaca seharusnya dapat membantu murid untuk :

1.Mengenali kata secara otomatis

2.Memahami teks3.Termotivasi untuk membaca dan mengapresiasi bacaan

Metode Penelitian

 Desain Penelitian

       Berdasarkan pembahasan diatas, telah di tentukan judul yang tepat untuk penelitian ini, yaitu "Peran Gerakan Literasi Dalam Menumbuhkan minat Baca Siswa SMAN 12 Medan". Menurut ilmuan McGrath (1970) mengelompokkan desain penelitian menjadi 5, yaitu (1) percobaan dengan kontrol, (2) studi (belajar), (3) survei (pengamatan), (4) investigasi (meneliti), dan (5) penelitian tindakan. Dilihat dari rumusan masalahnya, penelitian ini termasuk dalam kelompok survei dan investigasi. Karena dalam penelitian ini, peneliti mengamati dan meneliti kegiatan literasi yang dilakukan siswa sebelum melakukan kegiatan belajar. Peneliti juga memberikan angket kepada beberapa siswa, dan hasil dari angket mengatakan bahwa siswa termotivasi untuk membaca karena adanya gerakan literasi.




















































Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun