Penasehat Tanpa Bayaran
Selamat hari ibu untuk semua yang kini jadi seorang ibu.Tiada lupa juga buat ibuku yang telah tiada terima kasih atas semua nasehatmu untukku selama kau hidup.Aku begitu merindukannya bahkan aku perlu waktu 3 tahun untuk bisa lupa atau lebih legowo .
Ibuku seorang pekerja keras pagi kerja dipabrik sore buat batu bata.Ayahku telah meninggal saat aku telah lulus SMP sejak itu ibu yang menafkahi kami berdua.Bagiku ibuku sosok luar biasa dia bagaikan penasehat tanpa bayaran.
Didalam hidupku dia sangat berperan penting dalam perjalanan hidupku setelah aku menikah.Jika ada masalah dalam rumah tanggaku aku selalu minta nasihat ibu bahkan aku masih merepotinya dalam hal ekonomi rumah tanggaku.
Tapi ketika dia meninggal hidupku bagaikan tak berarti apa-apa hingga aku demam seminggu.Aku hanya tidur di kasur tidak mau ngapa -ngapa hingga aku lupa bahwa aku sudah bersuami.
Sepeninggal ibu, masalah rumah tanggaku terasa mencabut jantung dan hatiku.Hingga aku bingung harus apa, kadang hati berbisik coba ada ibu pasti aku bisa selesaikan masalah ini.Ibu .... datanglah padaku walaupun dalam mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H