Ayahku Di Penjara Gara -Gara Membelaku, Apa Itu Salahku?
Sebuah kejadian disebuah sekolah antara guru dan siswa.Dikabarkan bahwa si anak ditendang gurunya kejadian ini terjadi di Bengkulu.
Lalu si murid aduhkan hal itu kepada ayahnya hingga naik pita.Tebakar emosi dia ketapel mata sang guru hingga luka dan buta permanen.Tapi sebenarnya siapa yang salah atas kejadian itu.Ayah yang ingin membela anak yang di sayang atau guru yang menendang gara -gara murid susah di beri tahu.
Lalu apakah keputusan mepejarakan seorang ayah yang tak bermaksud membuat buta sang guru adalah hal benar.Apakah hal ini tidak bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.
Lalu gimana pendapat Mentri perlindungan anak dan ham tentang hal ini.Bukankah hal ini akan menyerang mental si anak kedepannya.Sebenarnya kita belajar dengan kasus ini agar bisa menahan emosi agar tidak terjadi suatu yang tak diinginkan.
Saya nyakin ayah si murid sangat menyesal dan tidak bermaksud membuat buta.Ada sesuatu dari kejadian ini yang perlu menteri perlindungan anak dan ham lakukan krana ada mental si anak.
Kenapa aku bilang begitu, krana sebenarnya ada cara lain untuk menasehati murid tanpa harus menapakkan rasa emosi.Lalu si wali murid juga tak perlu memukul untuk membela si anak.
Sebenarnya kedua bersalah karena emosi.Tapi ada yang perlu dikawatirkan adalah mental si anak dia akan menyalahkan dirinya karena lapornya kepada ayahnya.Hingga ayahnya dipenjara gara -gara lapornya lalu anak ini akan trauma hingga dia tidak mau melaporkan apapun yang menimpanya .
Ini adalah hal buruk di dalam otaknya berfikir orang yang menyekolahkanku dan menafkahiku dipenjara.Ini akan membuat dia tidak semangat sekolah,makan,dll.
Lalu apakah yang harus dilakukan adalah memberi penyelesaian secara keluarga dan ini perlu yayasan perlindungan anak dan menteri perlindungan ham.
Gak harus dipenjarakan 16 tahun , coba kita pikir saat anak kita sekolah melakukan kesalahan.Lalu ditendang dan dia melapor kita sebagai orang tua dan kita tak tahu kejadiannya persis tapi lasung marah.
