Mungkin dibilang letih pasti letih sobat , bahkan sampai putus asa.Semua cara telah dilakukan mulai tes rahim,tes USG kelamin,tes sperma dan hasilnya ternyata suamiku kurang banyak sepermainannya.Yang intinya suami kurang subur krana dia perokok juga.
Dulu aku begitu semangat kerja garis dua tawaran apa saja aku beli hingga yang ratusan lebih hingga buat makan kalah.
Dulu semangatku menggebu-gebu hingga suatu saat aku berulang -ulang gagal.Hingga aku rapuh dan jatuh lemas gak mau gapa-gapai . Yang aku lakukan hanya tidur nangis tidur nangis krana apa yang aku lakukan nihil.
Karena apa yang kutunggu garis dua yang datang palang merah alias haid atau datang bulan.aku nangis gak mau keluar dari kamar.Tidak cuma itu ada bulli dari tetangga pasti aku dapatkan, sindiran dari saudara apa lagi itu pasti bahkan lebih tajam dari pisau .
Tapi pada suatu saat aku rumah kakakku untuk menghilangkan rasa sedih tiba-tiba aku bagaikan ditampar oleh Alloh lewat perkataannya.
Dia bilang "dik, jika kamu belum saatnya punya tapi kamu pengen punya tetap saja hasilnya nihil ,tapi jika Alloh ijinkan kamu punya walaupun suamimu ada masalah tetap akan berhasil."
Saat itu aku menatapnya dengan mata berkaca-kaca lalu dia berkata lagi apa lagi kamu juga punya keponakan di anggap aja seperti anak sendiri .
Mulai saat itu aku tidak terlalu berlebihan untuk mendapatkan garis dua yang artinya aku berusaha tapi parsah pada sang pencipta.
Setelah kejadian itu hatiku berbisik kenapa tidak aku deketin saja Alloh. Dengan begitu dia akan memberikan aku anak tanpa ada alasan apapun. Lalu aku bukan Al Qur'an aku baca kisah Maryam dan Ibrahim.
Setelah aku baca kisah itu aku semangat lagi tuk berdoa dan berusaha walaupun tidak berlebihan seperti dulu.Dari dua kisah itu aku mengambil pelajaran bahwa Alloh tak harus ada pelantara jika dia mau memberi dan tak perlu alasan untuk menghentikan .
Seperti Maryam dia dapatkan anak tanpa pelantara seorang pria itu artinya Alloh maha memberi tanpa alasan dia punya suami atau tidak.