Mohon tunggu...
Sondang Simanjuntak
Sondang Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Apa yang kamu pikirkan? Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Sedih Kuda Jantan yang Setia

31 Agustus 2013   16:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:33 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

awalnya aku dan teman-temanku sempat heran dengan tingkah seekor kuda didepan kami. kuda itu terus saja mengikuti alat berat serupa traktor yang sedang dijalankan seorang operator. Tidak ada yang aneh, alat berat berwarna kuning itu maju dan mundur, bergerak kekanan dan kiri untuk menjalankan pekerjaan mengumpulkan buah-buah sawit dan mendorongnya masuk ke pabrik pengolahan CPO.

Ya, aku dan teman-teman kuliah ku sedang mengikuti kegiatan magang di salah satu unit usaha perusahaan pengolah CPO. Hari itu kami sedang mengamati kegiatan sortasi (penyortiran) buah-buah sawit. buah yang lolos dari sortiran atau buah yang diterima akan didorong ke dalam "loading rem" (re:gerbang masuk berbentuk miring untuk mengantar buah sawit masuk kedalam lori dan diproses didalam pabrik).

Namun, ada yang mengalihkan fokus kami. Seekor kuda yang sedang berlari-lari mengikuti setiap pergerakan alat berat itu. Ketika alat itu berhenti, sang kuda yang baru kami ketahui berjenis kelamin jantan itu akan diam tepat disampingnya dengan setia.

Pemandangan yang tidak biasa ini membuat kening kami berkerut dan menatap dengan aneh tanpa mengeluarkan suara untuk sekedar bertanya. Keheranan kami ini rupanya tercium oleh salah satu pembimbing lapangan kami.

Dengan gamblangnya dia menceritakan bahwa beberapa tahun yang lalu ada sepasang kuda liar yang hidup bebas disekitar PPKS ini (re:Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit). Namun karena sesuatu yang tidak sengaja, alat berat yang sedang bekerja itu menabrak kuda betina, yang mengakibatkan kuda itu mati. Lalu tinggal lah kuda jantan seekor diri, kuda yang kesepian itu lalu menganggap si alat berat kuning adalah pasangannya. Pekerja sudah berkali-kali mengusir kuda agar menjauh, karena dianggap mengganggu dan takut mencelakakan si kuda, tapi kuda itu berkeras dan tidak mau menjauh dari si kuning sampai sekarang.

ini bentuk kesetiaan atau apa ya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun