Pandemi semoga segera berlalu, hampir jutaan masyarakat di muka bumi mengharapkannya. Paska, dunia kembali normal. Berbagai rentetan peristiwa di berbagai negara, khususnya di Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung Kabupaten Indragiri Hilir (Riau-Indonesia).
Menopang, pulih lebih cepat bangkit lebih kuat teruntuk HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 tahun. Segenap, dimotori oleh komunitas Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemerintah Daerah (Pemda) dan lain-lain yang ada di Kecamatannya. Menaja, kembali sebuah perhelatan Kenduri Budaya Melayu (KBM) Jilid III selama 3 (tiga) hari secara berturut-turut (7-9/08/2022).
Mengangkat, grand tema besar yaitu Kenduri Budaya Melayu Jilid III. Pulau Burung, 10 Muharam bersama Ustadz Dr. Suhaidi S.Ag. M.Pdi dan Seniman Pulau Burung. Sembari, memperingati Milad Riau Ke 65 dalam menyambut HUT RI ke 77 tahun.
Tercetusnya, di tahun 2017. Kembali ditaja, pada tahun 2018. Serta, di tahun 2019-2021 kegiatan ini sempat vakum oleh karena Pandemic Corona Virus Disease diseluruh dunia.
Bertujuan, memperingati kejadian penting yang terjadi. Tepatnya, 10 Muharam dalam kalender Hijriyah. Misalnya, peristiwa berlabuhnya kapal Nabi Nuh A’laihis Salam di bukit Zuhdi. Singkatnya, setelah itu dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan. Serta, tragedi Nabi Yunus A’laihi Salam. Atas, peristiwa selamat keluar dari ikan Hiu dan lain sebagainya.
Momentum, hari masyarakat adat sedunia (2022). Ditetapkan, pada tanggal 09 Agustus bertepatan dengan hari jadi ke 65 tahun Provinsi Riau (1957-2022). Motivasinya, “Riau Unggul” dari mulai desa ke level ibu kota provinsi. Selain itu, HUT RI ke 77 tahun di peringati sebagai Kemerdekaan yang akan berkumandang di pelosok negeri. Tepatnya, pada tanggal 17 Agustus 2022. Tentu, akan menjadi momentum bagi masyarakat Pulau Burung dengan menolak lupa dengan sejarah; "Jangan sesekali meninggalkan sejarah (Ir. Soekarno, 1901-1970)."
Menghiasinya dalam rentetan kegiatan dalam Kenduri Budaya Melayu. Serta, isinya bukan sekedar adat-istiadat Budaya Melayu saja dipentaskan. Akan tetapi, mencakup kegiatan adat-istiadat di seluruh Indonesia. Seperti; Pencak silat, tari-tarian, lagu nyarian berbagai daerah, komunitas RMC Batam Kepri (TB Band) dan lain sebagainya.
Harapannya, semoga kegiatan positif ini akan tetap ditaja dan berlangsung sampai kapanpun. Alhasil, akan memiliki nilai positif bagi masyarakat dalam menjaga marwah adat di daerahnya. Selain itu, menunjang bagi Kecamatan Pulau Burung yang kaya hasil laut dan pertanian. Kelak, mampu berperan dalam dunia pariwisata yang jarang di jamah oleh masyarakat luar daerah maupun turis.
Tersedianya, berbagai jenis satwa liar yang masih terjaga dengan alam. Hamparan kelapa terbaik Se-Asia Tenggara, bisa di cermati dari panorama Bukit Sungai Gunung, Bukit Sari Intan Jaya dan Bukit Si Mamat. Meskipun, terkait fasilitas dan insfrastruktur jalan belum terlalu memadai.