Mohon tunggu...
dear diaryku
dear diaryku Mohon Tunggu... psikiater -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GARDA REPUBLIK,Konseling, dan psikiater.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marilah Luruskan Sejarah.. Komnas HAM Beranikah Membongkar Kasus 1965/1966 ?

14 Juni 2014   07:57 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya,, itu Ajakan yg sangat realistis jika Indonesia mengharapkan Pemurnian Jati Dirinya sebagai bangsa Beradab.
Isu Pelanggaran HAM,,,,,, yg minta diusut kok sebatas penghilangan aktivis 1998??? hehehe. Dangkal..!! politis,,,,dan ngga Mutu. Kurang Kreatif.
Mari support Komnas HAM untuk menuntaskan siapa Pelaku Pembantaian ratusan Ribu Rakyat Indonesia yg ketika tahun 1965/1966 di sembelih tanpa Proses Pengadilan. Ribuan Orang ditahun itu masih Hilang, hingga hari ini.
Tapi amerika sendiri yg gembor2 penekagakan HAM, solah tutup mata, kok jadi mencurigakan? Kayaknya cenderung mendukung penyembelihan itu, atau malah yg mungkin menyarankan penyembelihan massal itu agar terjadi ?? lantas, Dimana Keadilan??? Misteri keterlibatan Asing pun Perlu Diungkap tuntas.
Rakyat masih suka yg dangkal2 mas broo,mbak broo.... Mayoritas Rakyat dan Pemimpin2 Belum berani berfikir diluar Kotak,,, salah satu Contoh berfikir diluar kotak adalah : Berani Mengusir para Kapitalis asing maupun Kapitalis Lokal yg Terus Menggarong kekayaan alam Indonesia. dan Beranikah "menghukum MATI " koruptor uang negara ??
Salam Kedaulatan Negeri..!! ohh hampir pesimis dg slogan itu..... : (
Jangan Biarkan Negeri lain Menyetir,megendalikan Arah laju Bangsa ini dg kekuatan mereka,, jangan biarkan kekayaan alam Indonesia terus di garong di boyong keluar negeri, sementara Rakyat tetap tidak menikmati Hasil dari kekayaan alam negerinya Sendiri.
Kedaulatan Model apa seperti ini?? tiap Pemilu 5 tahunan, Rakyat  kita diajak bermasturbasi dg janji2 kemakmuran yg Semu. sampai kapan??
Salam Kedaulatan Republik !! Merdeka !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun