Mohon tunggu...
Solihin Rusydi
Solihin Rusydi Mohon Tunggu... Petani - Terus mengalir

Mendengar, Melihat, Memperhatikan, Mentadabburi,

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bagaimana Respon Milenial terhadap Urban Farming?

25 Agustus 2023   09:15 Diperbarui: 25 Agustus 2023   09:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Mendorong Kreativitas dalam Desain Taman Kota

Urban farming tidak hanya berkaitan dengan produksi pangan, tetapi juga menciptakan ruang hijau yang bermanfaat di tengah lingkungan perkotaan. Milenial terlibat dalam merancang taman vertikal, taman komunitas, dan bahkan penanaman di atap gedung. Kreativitas mereka membantu mengubah wajah kota dengan lanskap yang sehat dan produktif.

 

Membentuk Komunitas Urban Farming

Milenial sering kali menjadi kekuatan penggerak dalam membentuk komunitas urban farming. Mereka mengorganisir kelompok-kelompok tukar bibit, lokakarya pertanian, dan pertemuan komunitas. Ini tidak hanya memungkinkan pertukaran pengetahuan, tetapi juga membangun jaringan dukungan sosial bagi mereka yang tertarik dalam urban farming.

 

Mendukung Keberlanjutan dan Pengurangan Dampak Lingkungan

Komitmen milenial terhadap keberlanjutan dan lingkungan memainkan peran besar dalam mendorong urban farming. Mereka menyadari bahwa mengurangi jarak tempuh pangan dan mengurangi pemakaian air dalam praktik pertanian dapat membantu mengurangi dampak lingkungan. Urban farming menjadi platform untuk menjalankan nilai-nilai lingkungan yang mereka anut.

 

Menciptakan Model Bisnis Baru

Urban farming bukan hanya tentang pertanian, tetapi juga menciptakan peluang bisnis baru. Milenial yang berwirausaha melihat potensi dalam urban farming sebagai usaha berkelanjutan. Dari penjualan produk pertanian hingga konsultasi pertanian kota, mereka menciptakan model bisnis yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun