Untuk memahami lebih baik tentang kemungkinan sukses dan tantangan IKN, kita dapat melihat studi kasus dari kota-kota lain yang telah menerapkan konsep smart city dan keberlanjutan, seperti Songdo di Korea Selatan dan Masdar City di Uni Emirat Arab. Songdo sukses menggunakan teknologi canggih untuk memantau energi, air, dan lalu lintas, namun menghadapi kurangnya kehidupan sosial yang dinamis serta mengalami kesulitan dalam menarik bisnis dan penduduk. Masdar City, dirancang sebagai kota tanpa emisi dan ramah lingkungan, juga menghadapi kesulitan mencapai target populasi penduduk dan investasi serta integrasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara teknologi, ekonomi, dan kebutuhan sosial dalam pembangunan kota berkelanjutan.
 Dari studi kasus tersebut, penting bagi pembangunan IKN untuk mendukung kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat, memiliki komitmen yang jelas terhadap keberlanjutan, dan memerlukan partisipasi berbagai pihak serta investasi yang kuat. Keberhasilan proyek IKN sangat bergantung pada perencanaan yang matang, hubungan kolaborasi yang efektif, dan komitmen terhadap keberlanjutan.
Pembangunan IKN Nusantara sebagai kota cerdas dan ramah lingkungan memiliki potensi besar dalam teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Namun, tantangan terkait kerusakan lingkungan, konflik sosial, dan kendala ekonomi tidak dapat diabaikan. Dengan belajar dari contoh-contoh kota lain, Indonesia dapat mengadopsi praktik terbaik dan menghindari kesalahan yang sama, memastikan keberhasilan proyek IKN melalui perencanaan dan komitmen yang kuat.
Potret IKN Nusantara (Sumber: edit di Canva.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H