Sesungguhnya manusia hidup sedang menjalani proses fluktuasi, apapun pekerjaan kita, profesi kita. Bagaimanapun kondisi kita selalu berfluktuasi. Tidak selamnya bersedih hati, gundah gulana  bahkan gelisah tiasa menentu, atau bahkan sebaliknya  bahagia, bersuka ria, girang dan sukses dalam karier.
Hal itu berlaku bukan hanya pada orang miskin namun orang yang kaya raya pun akan mengalami fluktuasi baik yang memiliki  Perusahaan besar besar maupun kecil bahkan yang tidak memiliki perusahaan. Di Jepang seperti PT. Toshiba, Sharp pernah mengalami penurunan, bahkan  kebangkrutan, walaupun mereka orang hebat, skillnya luar biasa dan gajinya besar, IQ nya cerdas. Secara rasional Perusahaan sebesar itu tidak akan mengalami kebangkrutan.
Menjalani Takdir
Secara umum, kondisi fluktuasi  di sebut dengan  qodarullah/ taqdir Allah. Siapapun tidak ada yang bisa menolak . harus menerimanya dengan hati lapang. Saat  tertimpa kesedihan  manusia harus pasrah yang disertai upaya sabar sampai kesedihan menghilang . Demikian saat diberikan kerunia kebahagiaan manusia harus menerimanya disertai upaya syukur.  Karena hakikat dari hidup ini adalah menjalani takdir Allah.
Sebagai seorang muslim sejati, dalam menjalani kehidupan ini tentunya mengacu pada al-Qur'an dan al-Hadits sebagai pedoman  hidup kita. Firman Allah "farudduhu ilalloh"  semua kembalikan kepada Allah.
Bagaimana caranya agar bisa mengiringi kondisi  fluktuasi?
Saat mengalami fluktuasi, apakah itu perasaan sedih atau bahagia hendaklah dibawa alam pikiran kita  kepada alam pikiran positif (husnudhan), apapun kondisinya harus selalu berpikiran positif. Dalam hadits qudsi dikatakan "Ana 'inda dhanni 'abdi bii"  aku bersama prasangka hambaku, artinya bahwa Allah SWT akan meng"IYA"kan apa yang kita pikirkan, jika berfikiran jelek maka yang terjadi suatu kejelekan, juga sebaliknya jika berfikiran baik maka yang terjadi suatu kebaikan.
Menurut perkiraan peneliti, manusia memiliki 70.000 pikiran di setiap harinya, namun hamper 80% terseret kepada pikiran negative seperti prasangka buruk, khawatir, kecemasan dan kegagalan dll. Karenanya banyak orang yang sering mengalami sakit yang diakibatkan dari factor pikiran. Oleh karena itu milikilah pikiran yang baik  dan berusaha menghindari pikiran buruk agar yang terjadi, selalu yang baik-baik.
Berat ringannya sesuatu tergantung pikiran kita.
Jalani hidup sesuai dengan standar kehidupan. Standar yang menempatkan segala sesuatu secara proporsional. Ingat sesukses apapun peran kecerdasan seseorang hanya 10% dari IQ nya, sisanya ada di EQ dan SQ.