Marisi Butarbutar dkk dalam bukunya yang berjudul Teori Perilaku Organisasi (2021), mendefinisikan perilaku organisasi sebagai studi yang berkaitan dengan perilaku individu dalam kelompok atau organisasi tertentu, yang menunjukkan pengaruh antara individu dengan organisasi, maupun sebaliknya. Penjelasan sederhananya, perilaku organisasi merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana perilaku dan hubungan para anggota organisasi, sebagai upaya mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara, Berdasarkan laman Wikipedia, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang di dalamnya mempelajari tentang bagaimana seseorang ataupun individu bisa bergerak dan berperilaku sesuai dengan organisasi. Termasuk di dalamnya mempelajari bagaimana mereka bisa berinteraksi satu sama lainnya dan bagaimana mereka bisa bekerja dalam suatu struktur organisasi.
Salah satu tujuan dilaksanakannya studi perilaku organisasi adalah agar dapat merevitalisasi teori organisasi dan juga mengembangkan konseptualisasi kehidupan organisasi yang lebih baik. Tujuan tersebut tentunya dapat diimplementasikan pada semua organisasi .
Sebagai salah satu bidang multidisiplin, perilaku organisasi ini sudah dipengaruhi dengan perkembangan pada sejumlah disiplin ilmu, termasuk di dalamnya psikologi, sosiologi, ekonomi, teknik dan juga pengalaman dari para praktisi itu sendiri. Studi tentang perilaku organisasi ini memiliki peranan yang penting untuk dipahami, memprediksi, serta mengandalkan perilaku setiap SDM dalam suatu organisasi, sehingga organisasi tersebut bisa berjalan secara efektif.
Dikutip dari buku Perilaku Organisasi (2020) karya Sukarman Purba, dkk, tujuan mempelajari perilaku organisasi bagi para manajer adalah mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, serta mengendalikan perilaku anggotanya. Hal ini dilakukan supaya tujuan organisasi bisa tercapai secara optimal. Mc Shane dan Glinow menjelaskan tiga tujuan mempelajari perilaku organisasi, sebagai berikut:
- Memahami serta menjelaskan berbagai kejadian yang terjadi dalam organisasi Mempelajari perilaku organisasi mempermudah pengembangan cara berpikir tentang kejadian dalam lingkungan organisasi serta meramal hal apa yang akan terjadi.
- Meramal dan menjelaskan kejadian yang terjadi dalam organisasi. Apabila sejumlah kejadian ditemui terjadi secara berulang, perlu dilakukan identifikasi kekuatan serta kelemahan yang menjadi penyebab mengapa kejadian tersebut terus berulang. Dengan proses identifikasi, lingkungan organisasi akan menjadi lebih stabil.
- Mempelajari perilaku organisasi guna mengendalikan perilaku dalam organisasi Jika manajer atau pimipinan bisa memahami serta menjelaskan dengan cermat berbagai perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka pihak pengambil keputusan bisa memutuskan dan menciptakan perilaku yang diinginkan, serta mengurangi perilaku yang ingin dihindari.
Studi perilaku organisasi dapat diterapkan dalam dunia Pendidikan sebagai Upaya membentuk karakteristik guru dan tenaga kependidikan untuk dapat mencapai tujuan dalam Pendidikan. Perbedaan karakteristik dan pandangan dari tiap individu merupakan hal yang wajar, namun pemberdayaan dan penyatuan dari tiap pandangan dapat digunakan sebagai wadah penguatan suatu organisasi.
Sederhananya, organisasi mampu membentuk karakter individu secara langsung dapat kita lihat pada sebuah contoh. Guru di suatu Lembaga Pendidikan Islam, yang memiliki tujuan menanamkan karakter Islami pada peserta didik, pada umumnya karakter Islami guru akan sangat terlihat baik dari cara mengajar, bersikap dan berkomunikasi.
Dari hal tersebut, bis akita lihat perilaku organisasi dapat terinternalisasi dalam tiap anggota organisasi baik secara individu maupun tim. Proses Analisa yang matang, dan perencanaan kebijakan yang matang dapat menghasilkan pengelolaan organisasi yang baik dan efektif mencapai tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H