Mohon tunggu...
Soleh Hasan Wahid
Soleh Hasan Wahid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Hukum Ekonomi Fakultas Syariah IAIN Ponorogo

Aktif menulis bidang ekonomi dan hukum bisnis,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rektor IAIN Ponorogo Ajak Masyarakat Jaga Ketenteraman Pemilu 2024 demi Indonesia Bermartabat

12 Februari 2024   19:20 Diperbarui: 12 Februari 2024   19:22 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prof Evi Muafiah, Rektor IAIN Ponorogo, mengajak agar Pemilu 2024 dijalani dengan suasana yang harmonis.

Beliau mengungkapkan harapan agar acara demokrasi yang berlangsung setiap lima tahun ini tidak berujung pada keretakan sosial.

Evi mengutarakan pendapatnya menyusul meningkatnya ketegangan antar pendukung kandidat yang terjadi di media sosial, terutama menjelang masa tenang yang dimulai Rabu, 14 Februari 2024.

"Masa tenang seharusnya menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk secara matang memilih pemimpin dengan mempertimbangkan program, visi, dan misi dari masing-masing kandidat," ujar Evi.

Sebagai akademisi di bidang Pendidikan Islam, ia menekankan pentingnya komitmen bersama untuk menciptakan pemilu yang tenang dan damai.

Evi menyarankan, hal ini dapat dicapai dengan menyebarkan narasi positif baik dalam interaksi sosial maupun di media sosial.

"Kita harus menghindari perilaku yang dapat memicu perselisihan atau memperdalam perpecahan antar kelompok masyarakat," tambahnya.

Lebih lanjut, Evi menyampaikan bahwa setiap kandidat yang bertarung dalam pemilu memiliki rencana dan visi yang berpotensi membawa kemajuan bagi bangsa.

Menurutnya, mereka adalah calon pemimpin terbaik yang siap mengemban amanah untuk lima tahun ke depan.

"Kita, sebagai pemilih, memiliki tanggung jawab untuk memilih berdasarkan program yang paling nyata dan dapat mendorong kemajuan Indonesia sebagai negara dan bangsa."

"Berfokuslah pada visi misi dan program, dan hindari segala bentuk diskriminasi atau hinaan hanya karena perbedaan pilihan," tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun