Televisi Republik Indonesiaadalah stasiun televisipertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih.
Sangat di sayangkan apabila TVRI yang kaya akan sejarah ini dipaksa gulung tikar. Karena ketika mengintip di dalam UU Republik Indonesia Nomer 32 tahun 2002 TVRI ini merupakan stasiun televisi tertua dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh Indonesia dan juga dalam tujuan misi dan Visinya TVRI memiliki tujuan dalam mencerdaskan Masyarakat kita. Untuk lebih lengkapnya silahkan Baca tulisan di bawah ini:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah:
1.TVRI Stasiun DKI Jakarta
2.TVRI Stasiun Aceh
3.TVRI Stasiun Sumatera Utara
4.TVRI Stasiun Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
5.TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten
6.TVRI Stasiun Jawa Tengah
7.TVRI Stasiun Jogyakarta
8.TVRI Stasiun Jawa Timur
9.TVRI Stasiun Bali
10.TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
11.TVRI Stasiun Kalimantan Timur
12.TVRI Stasiun Sumatera Barat
13.TVRI Stasiun Jambi
14.TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau
15.TVRI Stasiun Kalimantan Barat
16.TVRI Stasiun Kalimantan Selatan
17.TVRI Stasiun Kalimantan Tengah
18.TVRI Stasiun Papua
19.TVRI Stasiun Bengkulu
20.TVRI Stasiun Lampung
21.TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara
22.TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur
23.TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat
24.TVRI Stasiun Gorontalo
25.TVRI Stasiun Sulawesi Utara
26.TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
27.TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
28.TVRI Stasiun Sulawesi Barat
Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099 orang, terdiri atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.
TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain.
TVRI Dalam era Dewasa Ini
Dalam realitas Akhir-akhir ini nampaknya pertelevisian ini kurang mendapatkan tempat dari hati para pemirsa Nusantara, entah itu karena alasan masalah acara yang di sajikan oleh pihak manajemen TVRI yang kurang menarik dan tidak memuaskan atau masalah Sumber Daya ManusiaNya (SDM) atau masalah yang lain saya kurang begitu paham juga. Tapi yang jelas minat dan animo masyarakat terhadap Stasiun TVRI hari-hari ini, nampaknya jelas menurun drastis. Tidak heran ketika kita terjun langsung ke masyarakat untuk mngadakan survey, mereka yang jadi penonton setia dan pecinta TVRI mayoritas dari kalangan kaum tua. Minim sekali dari kalangan anak-anak dan remaja, karena mungkin acara yang di sajikan oleh pihak TVRI masih kalah pamor dan kalah Berkwalitas oleh pihak stasiun TV yang lain, sebut saja RCTI, TV One, SCTV dll. Sangat di sayangkan ketika di kemudian hari pertelevisian Nasional ini Tutup. karena stasiun Pertelevisian Ini merupakan salah satu aset berharga bagi Negeri ini dalam hal proses penyampaian informasi di jaman dahulu. Selain itu TVRI merupakan salah satu pelopor dan pioner dalam sejarah pertelevisian kita yang sepatutnya kita lestarikan bersama-sama.
Perlu bahkan wajib melestarikan Stasiun TVRI mengapa? Kita tahu akhir-akhir ini nampaknya banyak pertelevisian kita di negeri jauh dari kata “INDEPENDEN” . apalagi akhir-akhir ini di Indonesia akan mengahadapi apa itu Pesta Demokrasi. Yang tentunya orang-orang yang terjun dalam dunia politik untuk merebut kursi kepresidenan yang secara kebetulan juga menjadi salah satu pemilik modal Stasiun TV, menggunakan dan memanfaatkan media tersebut untuk kepentingan politis dan sebagai alat “Pencitraan” alat berkampanye dan lain sebagainya. Dari alasan tersebutlah Stasiun TVRI Nasional masih berpegang teguh terhadap kata “INDEPENDEN” dan tetap dalam pendiriannya yaitu sebagai alat penyampian Informasi yang sehat, netral dan sebagai wadah dan juga sarana untuk mencerdaskan Masyarakat kita. Bukan untuk kepentingan politik, pencitraan dll.
Dari alasan tersebutlah sudah sepantasnya media Pertelevisian kita, bisa mendapatkan perhatian serius dari pihak yang terkait di dalamnya (Komisi Penyiaran Indonesia). Karena tidak lain ketika media irformasi dan tanyangan-tanyangan yang di sampaikan oleh pihak Manajemen TV apabila tidak layak untuk di komsumsi oleh masyarakat akan berdampak buruk untuk kedepannya. Karena kita tahu media Televisi merupakan salah media yang hampir di komsumsi sehari-hari oleh masyarakat luas. Dan jelas televisi merupakan media nomer satu dalam hal penyampaian informasi yang mengalahkan media Internet, Surat kabar, majalah dll.
Apabila media televisi tidak cepat mendapatkan perhatian dan tindakan serius maka akan berakibat buruk Contoh nyata nya, pada tahun-tahun yang lalu banyak pemberiataan tentang anak-anak di bawah umur yang patah tulang bahkan meninggal di akibatkan meniru adegan Smack Down yang di tanyangakan di televisi pada saat itu. dan banyak lagi contoh nyatanya. Untuk itu sebagai pihak yang menjadi objek penyampaian informasi, sebaiknya kita selalu cerdas dalam memilih, memahami, merespon, mengevaluasi, dalam hal mengkonsumsi media. Karena akhir-akhir ini banyak di dalam pertelevisian kita tanyangan-tanyangan yang tidak memiliki manfaat yang hanya di latar belakangi oleh kepentingan bisnis, politik dll. Dari itu hendaknya, kita sabagai warga Negara yang baik sepatutnya ikut Menjaga dan melestarikan Stasiun Pertelevisian TVRI ini, dengan meluangkan waktu sebentar untuk melihat tanyangan yang di sajikan oleh stasiun ini. ^_^
Sumber Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_Republik_Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H