Mohon tunggu...
Jurnalis Lepas
Jurnalis Lepas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilpres 2019, Momentum Anak Muda untuk Memimpin

7 Juli 2018   11:08 Diperbarui: 7 Juli 2018   11:21 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pekanbaru.tribunnews.com

Perkembangan politik di Malaysia, dimana ada menteri yang berumur 25 tahun membuka mata kita bahwa dunia sudah berubah. Kepemimpinan anak muda kini mendapat momentum seiring gempuran teknologi dan new media.

Dalam suasana seperti ini, pemimpin muda dirasakan lebih cepat beradaptasi dengan perubahan. Dampak lainnya adalah politik yang sebelumnya terlihat kaku dan jauh dari realitas sosial, di tangan anak-anak muda, menjadi lebih berwarna. Sebelumnya di belahan lain, Kanada, Justin Truedue juga terpilih sebagai PM di usia 39 tahun.

Terkait fenomena itu,  menyatakan bahwa alasan meragukan kapasitas anak muda jelas sebuah pemikiran ahistoris.

Hal itu juga bisa dikaitkan dengan konteks keindonesiaan yang saat ini akan menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Karena, kontestasi politik tahun depan adalah momentum anak muda.

Dari beberapa nama anak muda yang muncul di bursa cawapres, Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC), Dosen FISIP Universitas Al-Azhar Indonesia, Zaenal A Budiyono mengatakan, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) muncul sebagai figur paling populer di sejumlah lembaga survei. AHY bahkan mengungguli politisi-politisi muda sekelas Romy maupun Puan.

Sebagai new blood di politik dengan rekam jejak yang bersih, membuat AHY mendapat apresiasi publik. Apalagi personality nya terlihat dekat dengan semua kalangan, dan jangan lupa ia good looking sehingga berpotensi merebut perhatian pemilih perempuan yang mayoritas secara jumlah.

Mengenai isu AHY kurang pengalaman, hal ini tidak relevan. AHY punya pengalaman kepemimpinan yang diakui anak buah, rekan sejawat, atasan maupun luar negeri selama 16 tahun di militer.

Para pemimpin kita di masa lalu, dari mulai Soeharto, BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati hingga Jokowi juga tidak punya pengalaman memerintah secara nasional sebelumnya.

Semua tokoh itu muncul bermodalkan keyakinan, keteguhan dan leadership, yang kemudian diuji di lapangan.

Kalau kita masih berdebat tentang pantas-tidaknya anak muda masuk ke level national leadership, maka kita akan ketinggalan, bahkan oleh Malaysia, negara yang selama ini kita anggap tertinggal dalam demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun