Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan akhir-akhir ini ramai dibicarakan lantaran digadang-gadang sebagai calon kuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Beberapa waktu yang Anies juga dideklarasikan oleh sejumlah ulama sebagai capres dalam kontestasi Pilpres 2019. Anies dianggap sebagai sosok yang mampu untuk memimpin negara karena kapasitas dan integritasnya.
Apalagi setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mewacanakan Anies-Aher sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden. Presiden PKS Sohibul Iman pun mengakui bahwa aspirasi untuk mencapreskan Anies muncul dari internal partai yang dipimpinnya itu.
PKS beranggapan bahwa kemenangan mereka saat mengusung Anies di Pilgub DKI bisa diulang di tingkat nasional dengan berbagai ikhtiar dan strateginya.
Peluang Menang yang Kecil
Jika dengan alasan itu, PKS optimis bisa menang dan mengalahkan Joko Widodo (Jokowi) atau calon lainnya, maka itu tidaklah tepat. Karena, situasi dan kondisi perhelatan politik di DKI Jakarta jauh berbeda dengan kontestasi politik di tingkat nasional yakni Pilpres 2019.
Selain secara geografis, secara demografis juga DKI berbeda dengan daerah lain dan juga karakter sosial dan politiknya berbeda. Jadi salah kaprah jika strategi di Pilgub DKI bisa memenangkan Anies di Pilpres 2019.
Alasan lainnya adalah elektabilitas Anies yang masih sangat rendah dibandingkan Jokowi dan Prabowo, bahkan tokoh lain seperti Gatot Nurmantyo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla.
Berdasarkan hasil survei Media Survei Nasional (Median) pada 24 Maret sampai 6 April, menujukkan elektabilitas Anies turun menjadi 2 persen. Padahal pada survei yang sama namun dilakukan pada Februari lalu Anies mendapatkan suara responden sebesar 4,5 persen.
Sementara hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) elektabilitas Anies berada pada kisaran 0,5 persen. Elektabilitas Anies tersebut masih kalah jauh di bawah Jokowi dengan 38,9 persen serta Prabowo dengan 10,5 persen.
Dengan melihat elektabilitas Anies yang begitu rendah dibanding kandidat lain itu, maka mustahil Anies bisa memenangkan pertarungan di Pilpres tahun depan.