Sosok ulama dan Ekonom dinilai ideal menjadi calon presiden alternatif selain nama Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 mendatang. Hal itu merujuk pada kebutuhan rakyat Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan bangsa saat ini.
Indonesia saat ini sedang berada dalam fase ketidakpastian kondisi ekonomi. Rupiah yang semakin melemah, utang negara semakin menumpuk, harga-harga semakin meroket dan permasalahan ekonomi lainnya.
Di sisi lain, Â Umat Islam yang merupakan penduduk mayoritas Indonesia memimpikan kehadiran sosok pemimpin yang berlatar belakang ulama dan juga lihai dalam mengelola pemerintahan.
Bagaimana Pilihan Umat Islam?
Terkait hal itu, kelompok Diskusi dan Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) April lalu sempat merilis hasil survei bertajuk "Pemimpin Umat".
Nama-nama yang dipilih dalam jajak pendapat itu, antara lain Habib Rizieq Shihab di urutan pertama, menyusul kemudian KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustadz Abdul Somad, TGB Zainul Majdi, KH Ma'ruf Amin, dan Jokowi berada di urutan ke-6.
Ada pula nama lain seperti KH Musthafa Baisri (Gus Mus), KH Yusuf Mansur dan tokoh-tokoh lain.
Namun demikian, menurut pengamat politik yang juga Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio Hendri, yang menjadi tantangan justru tokoh-tokoh (gerakan) 212 seperti Gatot Nurmantyo (mantan Panglima TNI) dan Anies Baswedan tidak masuk dalam kategori pemimpin umat.
"Artinya, pemimpin alternatif belum mengerucut ke satu tokoh. Termasuk umat Islam yang masih dalam posisi menyeleksi siapa figur yang layak menjadi pemimpin alternatif," kata Hendri seperti dilansir Akurat.co, Minggu (10/6/2018).
Masyarakat termasuk umat Islam, masih memilih tokoh sesuai dengan kebutuhan. Misalnya saat ini kebutuhannya adalah ekonomi, karena Indonesia sedang tidak baik secara ekonomi maka yang yang akan lebih dicari itu ya orang-orang yang memiliki background ekonomi Bagus. "Ya salah satunyya Rizal Ramli," kata Hendri.
Kemudian pilihan lainnya, bila umat Islam membutuhkan tokoh yang ulama sekaligus umaro, yang dipilih adalah TGB Zainul Majdi.
