Banyuwangi - Peran besar dari keberadaan sebuah Pesantren sebagai komunitas ekonomi perlu diakui, sebab didalamnya terdapat Usaha Kecil Menengah (UKM) yang telah memberikan kontribusi dalam melewati masa sulit akibat pandemi dan krisis global.Â
Selain peran dari Pesantren, perputaran dana desa cukup signifikan dalam memberikan dampak positif dalam stabilitas ekonomi. Oeh karena itu, Nahdlatul Ulama (NU) dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) diminta untuk serius menggarap potensi bisnis yang bertumpu pada UKM Pesantren dan ekonomi pedesaan.Â
Seperti dikutip dari berbagai sumber, pernyataan tersebut, disampaikan oleh Mentri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) pada saat menjadi pembicara kunci dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Temu Bisnis Pengusaha Nahdliyin, yang bertempat di Hotel El Royal Banyuwangi. Kamis, 1 September 2022.Â
''Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar rakyat di bawah tidak boleh ada yang menderita, kekurangan makan,'' ujar Luhut Binsar Panjaitan (LBP).Â
Indonesia patut bersyukur, krisis di Indonesia dapat tertangani lebih baik, dibandingkan negara-negara lain termasuk Amerika Serikat.Â
"Kenapa terjadi, karena ketahanan kita di bawah sangat kuat, terutama di desa dan masyarakat" lanjut Luhut.Â
Menurut LBP, kalangan Pengusaha Nahdliyin perlu memperkuat ketahanan ekonomi saat ini, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.Â
Dalam Temu Bisnis Pengusaha Nahdliyin itu, hadir sejumlah kiai dan pejabat, diantaranya Wakil Rois Am PBNU yang juga Ketua Dewan Pembina DPP HPN, KH Anwar Iskandar, Wakil Ketua Dewan Pembina KH Hasan Mutawakkil Alallah.Â
Selain itu, hadir pula Ketua Umum DPP HPN, Dede Supriyadi, Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa, Abdullah Azwar Anas, Dirut PLN Darmawan Prasodjo Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan sejumlah pemimpin perusahaan dan BUMN lainnya.