Mohon tunggu...
Sohibul Aminudin
Sohibul Aminudin Mohon Tunggu... Lainnya - English Language and Literature Student

I like to read books or comics. My favourite comic is a webtoon with a title "Omniscient reader" I have an ideals to be an UX Writer professional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Strategi Penerjemahan Puisi oleh Sohibul Aminudin

18 Oktober 2024   17:58 Diperbarui: 20 Oktober 2024   16:19 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Koleksi pribadi penulis

Teknik penerjemahan puisi Cahaya di Langit Pagaruyuang (Untuk Putri Penerus Kerajaan Pagaruyuang Bundo Raudha Thaib) karya Leni Marlina, S.S., M.A. (Bait ke-2). 24 JJ I-E Trans NKall21 LM.

A. Pengertian Puisi

Menurut John Lennard (2006), Puisi adalah bentuk ekspresi yang sangat personal dan langsung menyentuh pembaca. Menurut Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari (2020), puisi adalah sebuah karya sastra yang berasal dari ungkapan ataupun curahan hati dari penyair.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa puisi adalah karya sastra dari penyair sebagai bentuk ekspresi yang diungkapkan dan menyentuh hati dari pembaca.

B. Cara menerjemahkan puisi dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris

Berbeda dengan tulisan ilmiah yang biasanya hanya perlu diterjemahkan sesuai dengan konteks dan sekadar menggunakan teknik "Estabish equivalent," menerjemahkan puisi harus memperhatikan beberapa aspek. Dalam menerjemahkan puisi, penerjemah perlu memperhatikan dengan lebih cermat terkait makna yang mendalam, menyesuaikan dengan gaya bahasa, menjaga irama dan ritme puisi tersebut, serta mempertahankan nuansa yang ingin ditunjukkan oleh penulis. Oleh karenanya, dalam menerjemahkan puisi, seorang translator perlu mengenal secara mendalam isi puisi beserta penulis dari puisi tersebut.

C. Bait ke-2 puisi berjudul Cahaya di Langit Pagaruyuang (Untuk Putri Penerus Kerajaan Pagaruyuang Bundo Raudha Thaib) karya Leni Marlina, S.S., M.A. 

Engkau berdiri di puncak harapan,
dengan lengan terbuka,
menerima arus waktu
seperti sungai yang setia mengalir
melalui hutan-hutan yang kau rawat,
membuat hutan itu bernyanyi
dalam nada-nada ilmu dan seni.

Engkau ucapkan kata tanpa tepuk tangan,
namun gema ucapanmu melingkari puncak bukit,
menggetarkan dedaunan yang terdiam.
Dalam karya, kau adalah hujan yang tak terlihat,
menyirami akar-akar pemikiran yang kering,
melahirkan hutan pengetahuan,
di mana kami berteduh dari riuh badai kehidupan.

D. Bait ke-2 puisi berjudul Light in the Sky of Pagaruyuang (for the Heir of the Pagaruyuang Kingdom, Bundo Raudha Thaib) by Leni Marlina, S.S., M.A. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun