Mohon tunggu...
Sohibah Sain
Sohibah Sain Mohon Tunggu... -

guru matematika smpn 1 campalagian

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kenangan Tak Terlupakan

25 Agustus 2013   17:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:50 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami menikah sekitar 6 bulan setelah saya lulus kuliah di IKIP Ujung Pandang (sekarang UNM Makassar) tepatnya awal  Desember 1994, kami berasal dari daerah yang sama, seangkatan, dan dari fakultas yang sama. Hanya saja jurusan kami berbeda. Waktu itu karena teman saya ini lulus terlebih dahulu jadi dia sempat merantau ke luar daerah, jauh ke Sulawesi Tengah. Disana ia mencoba mengabdi di UnTad.

Singkat cerita, setelah saya selesai dia kembali karena waktu itu tidak ada penerimaan dosen untuk seluruh PT bagi lulusan IKIP. Akhirnya kami menikah dan saat itu kami belum punya pekerjaan tetap tapi dia sudah mendaftar dan  tinggal menunggu pengumuman hasil litsus, dan Alhamdulillah 1 bulan kami menikah datanglah SK penempatan dan ditempatkan jauh dari daerah asal kami berdua. Menjelang 1 tahun pernikahan kami lahirlah anak kami yang pertama, saat itu saya belum bekerja sebagai guru tapi 1 bulan sebelumnya sudah melewati tes seleksi CPNS. Kurang lebih satu bulan anak pertama kami lahir datang SK penempatan yang Alhamdulillah ditempatkan pas di daerah kerja suami.

Bekerja dan membesarkan anak di kampung orang adalah sesuatu yang susah-susah gampang apalagi tempat tinggal dengan tempat kerja cukup berjauhan sekitar 10 km dengan jalanan yang  kurang bagus (sekolah di kota kabupaten tempat tinggalnya di desa). Yang namanya berada jauh dari sanak keluarga jadinya setiap ke sekolah anaknya harus ikut yang saat itu masih 6 bulanan, yang tak terlupakan disini adalah sepulang sekolah saat panas-panasnya matahari dengan anak di gendongan naik becak menuju terminal, belanja untuk keperluan sehari-hari dan setelah itu menunggu di teras terminal mobil yang sedang antri untuk  menunggu penumpang sampai penuh sesak, setelah mobil penuh oleh penumpang berangkatlah mobil itu menuju ke tempat tinggal kami di desa melewati persawahan dengan jalanan yang berbatu-batu.

Kenangan kedua yang tak terlupakan, hari itu anak pertama kami menangis tiada henti, dengan perasaan cemas saya berdua dengan bapaknya membawanya ke RS di kota, karena keadaan anak itu mungkin agak mengkhawatirkan maka dokter menyarankan kepada kami untuk opname, sementara itu di rumah karena waktu  itu ibu saya ikut dengan kami sangat cemas kenapa kami tidak kembali pulang ke rumah, tapi Alhamdulillah ada tetangga-tetangga kami yang baik menemani ibu saya menuju RS sambil membawakan kami makanan.

Kenagan ketiga, dalam satu minggu itu kepala sekolah di tempat saya mengajar mengadakan supervisi, maka tibalah giliran saya disupervisi, saat itu saya ingat betul kepala sekolah yang namanya bu Hj. Mahraja berada di bangku belakang mengawasi saya mengajar sambil gendong anak (tangan 1 memegang anak yg satunya lagi memegang kapur.

Itulah sekelumit kenangan tak terlupakan saat merantau untuk mengabdi sebagi seorang guru di daerah orang. Sudah 13 tahun kami tinggalkan tempat itu dan kembali ke daerah asal kami dan anak-anak kami juga sudah besar dan merupakan anak-anak manis yg membanggakan kami. Yang pertama masuk 3 besar terbaik UN kabupaten 2013 dan lulus di STIS Jakarta, yg kedua juga 3 besar terbaik UN kabupaten 2013, untuk tingkat SMP dan terakhir kelas 6 SD selalu peringkat pertama di kelasnya. Ini membuktikan bahwa jika seorang ibu bekerja bukan berarti menelantarkan keluarganya tapi anak-anak dengan ini bisa belajar mandiri, karena bukan berapa banyaknya waktu bersama anak tapi kualitas dan efektivitas dari waktu yang kita gunakan saat bersama anak-anak serta yang paling penting adalah rasa tanggung jawab yang tinggi selaku orang tua, teladan serta doa untuk mereka.

SOHIBAH SAIN(114)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun