6. Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran atau sebagai asesmen formatif
Contoh:
“Coba nyatakan dengan 3 cara berbeda, pengertian bangun datar persegi!”
“Berilah contoh dan bukan contoh, 5 benda dalam bentuk yang berbeda-beda di sekitar kita yang dapat dikategorikan sebagai prisma!”
“Jelaskan, apakah kerucut termasuk dalam jenis bangun ruang limas?”
7. Mendiagnosa kesulitan siswa
Contoh.
Ani, mengapa kamu hanya benar 2 dari soal soal? Mengapa di 8 nomor itu, kamu tidak dapat menjawab? Adakah soal-soal itu membingungkan kamu? Apakah kamu tidak memahami beberapa istilah dalam soal? Apakah kamu kesulitan untuk menemukan cara menjawab soal itu? Apakah kamu merana kesulitan melakukan perhitungan?
8. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sikap inkuiri
Contoh.
“Buatlah sebuah trapesium yang semua sisinya merupakan bilangan bulat!”
“Untuk membentuk bangun segitiga, diperlukan 3 koin atau 6 koin, seperti tampak pada gambar. Berapa koin di antara 100 dan 120 yang dapat membentuk sebuah segitiga?”
9. Memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya sendiri
Contoh.
“Coba kamu cermati hasil pekerjaan Tiwul. Ada yang perlu ditanyakan? Adakah yang perlu penjelasan tambahan? Atau adakah yang keliru?”
“Ada yang berbeda dari apa yang dikerjakan Tiwul di depan tadi?”
“Ibu pikir mungkin ada cara lain, siapa yang menjawab dengan cara berbeda dari Tiwul?”
“Pekerjaan Tiwul sudah benar, tetapi mungkin ada yang lebih baik. Adakah cara lainnya?
10. Memberi kesempatan kepada semua siswa mendengar penjelasan yang berbeda-beda dari siswa lainnya
Tujuan bertanya ini dicapai bila bertanya dengan tujuan memancing siswa mengemukakan pendapatnya sendiri dapat terwujud. Pertanyaan yang dapat diajukan kepada siswa sama dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing siswa mengemukan pendapatnya sendiri.
11. Membantu guru menentukan laju pelajarannya dan untuk mengendalikan perilaku siswa