Hampir dua tahun pandemi covid 19 memberi dampak buruk pada sektor UMKM termasuk pelaku usaha di bidang kuliner. Pelaku usaha harus beradaptasi dan mempunyai strategi jitu agar dapat bertahan di situasi pandemi.
Salah satunya UMKM kue dan roti mbak Ning, yang berada di Desa Jetis Sumuran, palbapang, Bantul, Yogyakarta, yang sudah berdiri sejak tahun 1995.Â
Usaha ini dijalankan oleh ibu suharningsih sendiri dan karyawannya menyerap tenaga kerja ibu rumahtangga disekitar tempat usaha sehingga dapat menunjang prekonomian disekitarnya.
Pemilik UMKM kue dan roti mbak Ning mengungkapkan, usaha ini awal membangun dengan modal sendiri untuk membeli peralatan usaha. Saat pandemi usaha ini mengalami penurunan pendapatan.
"Tetapi penghasilan tersebut tidak tetap sama Tergantung banyak atau tidaknya pesanan yang datang "Katanya Bu suharningsih
Dia menjelaskan, usaha ini berjalan cukup lancar dan ramai. Selain di tengah kalangan masyarakat desa sekitar, rasa dari kue dan roti mbak Ning ini mempunyai varian yang beragam yang tidak membuat bosan dan cukup digemari konsumen. Setiap konsumen yang memesan dan mencobanya biasanya kembali untuk membelinya lagi.
Sistem penjualan di UMKM mbak Ning ini melayani sistem offline dan Online. Konsumen dapat membeli langsung, memesan untuk acara melalui whatapp, dan tersedia di outlet-outlet Bantul.
Dia mengatakan, sebelum pandemi covid 19 omsetnya sangat bagus, banyak orderan namun saat pandemi, omsetnya mulai menurun namun tidak signifikan.