Mohon tunggu...
Sofy Nito Amalia
Sofy Nito Amalia Mohon Tunggu... Writer -

Writer http://sofynito.com http://medium.com/@sofynito

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Fakta Unik dari "Procrastination" dan Cara Jitu untuk Mengatasinya

19 Februari 2018   13:42 Diperbarui: 19 Februari 2018   16:56 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.armanassadi.com

Pas lagi di jalan mau berangkat ke kampus, gue kepikiran, "Mau bikin tugas dari dosen, ah!". Tapi begitu mau nugas, gue beralasan "Nanti aja deh jam 10 pas kelar kelas." Pas udah jam 10, gue malah mikir, "Abis makan siang kayanya jadi performa terbaik gue buat nugas." Begitu udah makan siang, ada tugas baru lagi dan gue beralasan "Nanggung nih, nanti deh kerjain pas udah di rumah. Sekalian aja, biar efisien." Ternyata setelah sampai rumah, apa yang terjadi? Gue capek dan langsung tidur. Repeat everyday. Kalo procrastination ini sampai jadi kebiasaan. Hancurlah hidup gue.

Procrastination, adalah aksi menunda suatu kegiatan. Orang yang melakukan procrastination disebut procrastinator. Salah satu aktivitas yang disukai oleh para procrastinator adalah membuat rencana atau planning. (Hayo ngaku!) Procrastinator menyukai perencanaan karena di dalam perencanaan tidak terdapat aktivitas untuk melakukan. Pada umumnya, planning yang dibuat oleh procrastinator adalah rencana yang kurang spesifik, tidak jelas, ingin sempurna, atau bahkan terlalu banyak sehingga tidak realistis. Ingat, 24 jam yang kita miliki setiap hari, tidak dapat digunakan untuk mengerjakan segala rencana yang dipikirkan. Ketika lo kelar bikin planning, pasti lo mikir, "Gokil, banyak banget plan gue, sempurna nih."

Bagaimana mungkin, tugas untuk membuat paper 20 halaman dalam waktu 2 minggu. Sedangkan kenyataannya, tinggal 2 hari tersisa, dan kita harus begadang sepanjang malam, melawan kelelahan, berharap hasilnya maksimal, padahal kapasitas tubuh dan pikiran sedang dalam kondisi minimal? Bagaimana bisa? Sekarang nyesel?

Terus, gimana solusinya?

Solusinya, planning yang lo buat harus memiliki satu prioritas yang harus banget lo lakukan. Lo musti meluangkan waktu untuk bisa fokus di SATU PRIORITAS tersebut. Ga bisa ga! Dan tidak ada alasan apa pun untuk menunda. Terapkan prinsip Pareto 80-20. Dimana untuk banyak kejadian, sekitar 80% efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. 80% dari keberhasilan hidup lo adalah hasil dari 20% usaha lo selama ini. Artinya, cuma ada 20% planning atau usaha yang musti dimaksimalkan untuk mendapatkan 80% keberhasilan. Jadi, tugas lo adalah mempertajam intuisi dan mencari 20% usaha tersebut.

Setelah lo udah pikirin 1 prioritas utama yang musti lo kerjakan, what's next? Kalo lo adalah seorang procrastinator kelas berat, gue yakin, pasti prioritas itu ga akan lo kerjakan.

Gue punya satu contoh efektif untuk bisa menerapkan prioritas ini.

Katakanlah, gue ingin menjadi full time developer dan akan membuat sebuah aplikasi. Disini, kalo gue menulis prioritas: pelajari cara coding. Otak gue yang punya bawaan procrastinator ini, pasti akan menolak mentah-mentah untuk belajar coding. Jadi, gue harus breakdown satu prioritas tadi menjadi seperti ini:

Step 1: Mendaftar kursus coding untuk jangka waktu 3 bulan

Step 2: Mengerjakan tugas kursus dengan rutin dan identifikasi knowledge gaps

Step 3: Membangun mockup dan mengirimnya ke developer untuk mendapatkan feedback

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun