Proses pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat berperanan dalam membangun karakter siswa yang berintegritas terutama melalui Pendidikan IPS. Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik. Melalui pembelajaran IPS diharapkan mampu memberikan keunggulan, moral, dan karakter pekerja keras serta berwawasan keagamaan yang kuat. Dengan demikian siswa mampu mencapai keunggulan penguasaan pengetahuan dan kecakapan dalam bidang studi atau mata pelajaran yang dipelajarinya, khususnya mata pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Dengan pembelajaran IPS dapat membentuk karakter siswa di Indonesia yang dapat menyeimbangkan ilmu pengetahuan (daya nalar) dengan karakter (daya hati nurani) sehingga akan melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual dan cerdas secara nurani berdasarkan emosional yang religius. Melalui pembelajaran IPS, siswa diajak untuk memahami dan mengaplikasikan pengetahuan tentang fenomena sosial, ekonomi, dan geografis yang terjadi di sekitar mereka. Dengan memahami pengetahuan tentang fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar, bisa membentuk karakter siswa yang bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari mereka.
Pembentukan karakter memiliki peran penting dalam pendidikan, karena Karakter yang kuat dan positif membantu siswa menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, memiliki integritas, dan siap menghadapi tantangan dalam kehidupan. Kontribusi pembelajaran IPS dalam pembentukan karakter siswa yaitu:
- Pemahaman tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip sosial dalam Pembelajaran IPS di Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai sosial seperti kejujuran, toleransi, kerjasama, tanggung jawab, dan keadilan. Melalui pemahaman ini, siswa dapat memahami nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Kesadaran akan keberagaman dan toleransi melalui Pembelajaran IPS juga melibatkan pengajaran tentang keberagaman budaya, agama, dan etnis. Hal ini membantu siswa di Sekolah untuk mengembangkan kesadaran, penghargaan, dan toleransi terhadap perbedaan. Mereka belajar untuk menghormati dan menghargai keragaman sebagai suatu kekayaan dalam masyarakat.
- Kemampuan berpikir kritis dan analitis Pembelajaran IPS mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam memahami berbagai fenomena sosial, ekonomi, dan geografis. Dengan melibatkan siswa dalam analisis, evaluasi, pembelajaran IPS dapat membantu membangun kemampuan berpikir kritis yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan melihat situasi secara objektif.
- Melalui Pembelajaran IPS juga dapat mengembangkan Keterampilan berkomunikasi dan kerjasama siswa. Dengan melibatkan kegiatan diskusi, presentasi dan kerja kelompok akan mendorong siswa untuk berkomunikasi dan bekerja sama. Dengan proses ini siswa belajar untuk mendengarkan orang lain, menghormati pendapat orang lain, menghargai kontribusi setiap individu dan bisa berbaur dengan teman-teman yang lain dengan bertukar pendapat dan mencari solusi Bersama.
- Melalui pembelajaran IPS siswa juga belajar tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Mereka belajar tentang sistem pemerintahan, hak asasi manusia, demokrasi, dan tanggung jawab mereka dalam membangun masyarakat yang adil dan demokratis. Melalui Pembelajaran ini siswa dapat belajar untuk menjadi warga negara yang
aktif dan bertanggung jawab. - Pembelajaran IPS juga dapat membantu siswa untuk memahami nilai-nilai sosial, keberagaman budaya, lingkungan, dan keterampilan kehidupan. Contohnya, ketika siswa mempelajari tentang sejarah bangsa dan negara, mereka dapat memahami nilai-nilai seperti nasionalisme, patriotisme, dan rasa persatuan yang dapat membantu mereka untuk menghargai keberagaman budaya dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, siswa yang telah mempelajari pembelajaran IPS dengan penerapan pendidikan karakter yang baik dapat menerapkan nilai-nilai positif tersebut ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Nilai-nilai karakter di pembelajaran IPS bisa dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai karakter seperti kejujuran, kerjasama, toleransi, dan tanggung jawab dalam pembelajaran.
Selain itu peran guru dan lingkungan juga sangat penting dalam pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran IPS. Guru IPS juga harus memperhatikan cara mengajarkan materi sehingga siswa dapat melihat bagaimana nilai-nilai tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena mereka menjadi contoh teladan, membimbing siswa dalam refleksi diri, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memfasilitasi situasi pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter. Selain itu, lingkungan pembelajaran yang inklusif, aman, nyaman dan mendukung juga berperan sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Karena siswa akan sangat terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, karena mereka cenderung masih labil dan mudah terbawa suasana sekitar. Guru juga harus menciptakan suasana belajar yang nyaman sehingga siswa akan betah dan nyaman ketika belajar di kelas.
Di dalam proses Pendidikan, khususnya melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa yang berintegritas. Pembelajaran IPS tidak hanya mengembangkan pengetahuan akademis, tetapi juga menanamkan nilai moral, etika, dan kesadaran sosial yang seimbang dengan karakter religius. Dengan mengajarkan siswa untuk memahami dan mengaplikasikan pengetahuan tentang fenomena sosial, ekonomi, dan geografi di sekitar mereka, pembelajaran IPS dapat membentuk karakter yang cerdas secara intelektual dan emosional. Karakter yang kuat, bertanggung jawab, berempati, dan berintegritas menjadi dasar penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan. Peran guru sangat krusial dalam proses ini, di mana guru tidak hanya mengajarkan materi tetapi juga menjadi teladan dan pembimbing yang membantu siswa untuk merefleksikan diri serta mengaplikasikan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, lingkungan pembelajaran yang inklusif, aman, dan nyaman juga sangat mempengaruhi pembentukan karakter siswa, karena siswa mudah terpengaruh oleh suasana sekitar. Dengan menciptakan suasana belajar yang mendukung, siswa akan lebih termotivasi dan nyaman dalam belajar, sehingga proses pembentukan karakter dapat berjalan efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H