Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Drama tentang Uang

25 Januari 2023   01:32 Diperbarui: 25 Januari 2023   01:37 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Drama Tentang Uang!

Kata bijak mengatakan, "uang adalah tuan yang buruk atau budak yang baik." Banyak drama tentang uang. Uang bisa membahagiakan, juga menyengsarakan. Membahagiakan, karena uang bermanfaat bagi dirinya, juga bagi orang banyak. Apalagi diinvestasikan untuk kehidupan abadi.

Banyak uang namun banyak masalah. Tidak tenang dengan uang bergelimpangan. Merasa tidak cukup. Keinginan menggunung. Ingin memiliki segalanya. Memenuhi segala keinginan, bukan kebutuhan.

Sebenarnya, yang membuat kita susah, bukan uang, tetapi kita. Diri kita sendiri. Hendaknya kita merasa cukup dengan yang kita miliki. Apalagi seperti diri saya ini. Memenuhi kebutuhan saja pas-pasan, apa lagi mau memenuhi keinginan. Mungkin saya akan tergeletak di tengah jalan sebelum keinginan tercapai. He..he..

Apabila hati kita merasa cukup plus bersyukur, maka kita akan menemukan sakinah. Ketenangan hati. Ketenteraman jiwa. Tidak banyak menghayal, menginginkan sesuatu.

Drama tentang uang!
Kata orang, uang adalah akar dari segala kejahatan, kalau tidak ada uang akan banyak kejahatan. Siang malam orang mengejar uang, padahal uang tidak perlu dikejar. Cukup kerja. Fokus dan selesaikan pekerjaan, maka uang akan datang dengan sendirinya. Maksud saya, dalam bekerja jangan berorientasi kepada uang. Atau profit oriented.

Drama tentang uang!

Dengan izin-Nya, uang akan menghubungkan amal dunia dan akhirat. Apabila kita telah wafat. Dan dengan redla-Nya pula, dapat menjadi sebab masuk syurga. Tetapi kita tidak bisa membeli syurga dengan uang. Sebab uang bukan penanding Sang Kuasa. Uang hanyalah benda, yang kadang bisa menggelapkan mata dan hati. Naudzubillahi min dzalik!

Drama tentang uang!

Uang jangan dijadikan Tuan, apalagi Tuhan. Uang tidak dijadikan ukuran apalagi kuburan. Ditumpuk dan dikubur di dalam lemari besi, sementara kucing mengeong kelaparan meminta makanan. Tetangga melilitkan kain di bagian perutnya karena menahan lapar. Sanak saudara tidak bisa berobat, karena tidak punya kuasa.

Uang. Kau layaknya berada di atas telapak tangan, dan bukan di dalam hati.

#Medio250123

#Sudut sepi,02.30

# Opan Sofyan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun