Puisi karya Opan Semesta
Berbusa buih ombak berkejaran, menemani perjalanan siang
saat aku melihat gadis-gadis berambut pirang
berjalan bebas di antara reratahan jejaran papan
sepanjang jalan,
Aku tidak tahu mengapa disebut Pulo Cinta
apakah memang pulo itu tempat memadu cinta? Cinta kepada siapa?
di sana memang ada matahari yang selalu bersinar
tanpa penghalang
membuat mata telanjang,
Ah, ku hentikan nalarku, ku luruskan pikirku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!