Mohon tunggu...
Sofyan NHidayat
Sofyan NHidayat Mohon Tunggu... Jurnalis - Rindu adalah rasa yang paling sempurna, dia melampaui kenangan dan menjadikannya harapan

Kita adalah arsitek untuk hidup kita sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Mencintaimu

11 April 2020   09:03 Diperbarui: 11 April 2020   09:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secarik kertas darimu... Mengulurkan napas pada tubuhku.
Tentang bait asmarandana yang meminang seluruh senyumku.
Berawal dari jenaka, aku mencoba asing tak menyapa...
Namun tatapan matamu, selalu mampu menjembatani asmaraloka.

Tak asing kulihat, tak jemu kupandang... sayup matamu...lesung dilereng pipimu... dan manis senyumu adalah ciptaan Tuhan yang paling paripurna.

Aku tersentuh...jiwaku meluluh... Lukaku redam seketika.
Namun aku membantah... aku mencoba menolak semua rasa, sebab ketakutanku terhadap luka yang sakitnya mengoyak jiwa.

Ku coba rangkai hari ini... Untuk tak ingin menjumpaimu lagi... menjauh... agar sesalku tak pernah kusentuh lagi...

Namun malang... hari-hari yang kurangkai... Justru menampar balik inginku, rindu justru tumbuh dan bertubi-tubi menusuk jantungku.

Hari ini... Aku lupakan niatku, aku pasrahkan hatiku...

Padamu... Aku mencintaimu.

Amorfati/11/april/2020. SNH.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun