Kita akhirnya saling terbuka, mengakui satu sisi dibalik tabir senyum dusta...
Tak dapat dikira... Rasa kehilangan adalah rasa yang paling menyakitkan yang disediakan oleh semesta...
Seolah tak ada yang paling menyakitkan lagi didalam hidup... Kita ditusuk berulang-ulang oleh kenangan yang selalu menolak lupa.
Aku selalu menawarkan kau... Untuk bekerjasama dalam menuntut takdir...
Namun kau selalu pasrah...
Kau selalu resah...
Seolah tak ada bujukan ataupun kutukan kepada takdir kita tentang kehilangan...
Hari ini... Mungkin aku masih bisa menyapamu lewat tulisan, lewat tatapan, dan lewat pelukan.
Bagaimana dengan hari esok kita?
Saat senja tak bisa menatap balik tatapan kita... Saat malam tak mencengkram rindu senikmat syahdu, dan saat itu hidupku hanya menjadi tumpukan asmarandana.
Aku ingin memelukmu lebih lama lagi ! atas dasar itu aku bernapas...
Namun... Kekhawatiranku tentang kehilangan kali ini, bukan tentang hal itu...
Aku takut kehilangan rasa takut... nekat, tak ada yang bisa membatasi langkahku... bahkan derai tangisanmu menjegal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H