Mohon tunggu...
Sofyan NHidayat
Sofyan NHidayat Mohon Tunggu... Jurnalis - Rindu adalah rasa yang paling sempurna, dia melampaui kenangan dan menjadikannya harapan

Kita adalah arsitek untuk hidup kita sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lentera Rindu Kian Mengering

6 Desember 2019   10:25 Diperbarui: 6 Desember 2019   10:36 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tepi hujan kala itu...
Saat matamu melayang menuju bianglala sedangkan lereng pipimu tenggelam oleh air mata...

Kekasih...
Andai rindu itu bersulang...
Aku ingin mengemas senyummu kembali disetiap celah pandanganku.... Yang sempat tumpah dipelataran waktu.

Kekasih...
Andai rindu itu berulang.
Apakah kita masih bisa menjelaskan setiap bias gelisah... Seperti rindu yang mampu menerjemahkan seluruh cantikmu lewat himpunan aksara.

Kekasih...
Namun andai rindu itu menghilang...
Akankah kita memilih untuk bisu... Seperti embun yang tak mampu menguraikan dinginnya lewat suara.

Sebab kini... Coba lihatlah lentera itu... Warnanya seakan telah mengering...
Tak seperti awan yang mendung...

...Hitam namun basah.

S.NH_6Desember2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun