Mohon tunggu...
Sofyan Fajri
Sofyan Fajri Mohon Tunggu... -

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Didikan Pendidikan Matematika Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hentikan Tayangan Televisi Saat Maghrib

20 April 2014   19:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teknologi merupakan sarana atau media yang membantu meringankan pekerjaan kita serta sebagai media hiburan saat kita merasa jenuh. Akan tetapi teknologi juga bisa jadi bumerang bagi kita jika kita salah memakainya atau memakainya tidak sesuai dengan porsi yang kita butuhkan. Memang, kebanyakan media teknologi sangat mempermudah aktifitas kita. Misalnya, handphone sebagai alat komunikasi yang praktis serta efisien, media elektronik seperti komputer yang membantu kita membuat suatu dokumen serta media elektronik seperti televisi sebagai media informasi serta hiburan. Kesemuanya itu sangatkah membantu serta mempermudah pekerjaan kita. Kita sangat membutuhkan tekhnologi, semua orang percaya itu. Tapi dengan sering kita menggunakan tekhnologi apalagi hanya sebagai media hiburan saja , secara tidak sadar kita sudah membuang-buang waktu kita untuk hal yang tidak penting dan akibatnya kita melalaikan aktifitas wajib yang seharusnya kita lakukan.

Televisi, media informasi serta hiburan yang sangat digemari hampir semua orang, dari anak kecil hinga orang yang sudah tua sekalipun. Dengan adanya televisi kita lebihudah mendapat informasi yang lebih up to date disbanding media-media informasi yang lainnya. Teleisi juga sebagai media hiburan yang paling menghibur karena menggunakan media grafis yang baik layaknya kita melihatnya secara langsung. Tetapi jika kita lebih melihat jauh, banyak sekali dampak negative akibat terlalu sering menonton televisi. Dari tayangannya, terlalu banyak tayangan-tanyangan televisi yang tidak mendidik serta tidak layak untuk dipublikasikan. Bahkan banyak acara-acara anak yang tidak layak ditonton oleh anak-anak. Hal ini jelas berdampak buruk apalagi untuk pekembangan anak-anak usia dini. Jam tayang acara-acara hiburan juga mempengaruhi perilaku anak-anak, misalnya tayangan yang menarik serta menghibur ditayangkan pada jam-jam anak seharusnya shalat dan mengaji.Ini jelas akan mempengaruhi sikap serta moral anak –anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Anak yang seharusnya shalat dan mengaji malah justru melihat tayangan televisi. Padahal, jelas-jelas shalat dan mengaji adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim. Terkadang anak juga sangat sulit diperintah untuk shalat dan mengaji ketika ia sedang asyik dengan tayangan televisi dan lebih parahnya ia berontak ketika kita mengganggunya menonton televisi. Sikap seperti ini jelas tidak baik jika terus dibiarkan.

Jika terus-terusan dibiarkan, moral generasi penerus bangsa akan hancur. Sikap egois serta individualis akan mulai bermunculan. Sebagai seorang yang tidak mau moral anak-anak kita merosot kita harus melakukan suatu tindakan agar nantinya ini tidak berkelanjutan. Kita lihat sekarang, di jaman yang serba gadget ini moral anak-anak sudah hancur. Banyak kasus tindakan-tindakan kriminal yang diilakukan oleh anak-anak. Ini akibat kurangnya pendidikan agama yang diajarkan kita. Kita terus-terusan menjejali anak-anak kita dengan teknologi yang tujuannya adalah agar anak-anak kita tidak gagap teknologi. namun disamping itu ada banyak dampak negatif yang anak-anak dapatkan.

Selain ini adalah tanggung jawab kita serta orang tua, ini juga adalah tanggung jawab pemerintah. Karena apa, karena pemerintang berperan dalam penayangan-penayangan acara televisi yang tidak sesuai dengan waktu tayang. Pemerintah seharusnya peka terhadap fenomena ini, dimana anak-anak sudah mulai meninggalkan pengajian. Jauh lebih parah anak tidak mau beribadah akibat pada saat adzan maghrib tiba banyak tayangan-tayangan televisi yang menarik. Walaupun pada saat itu kita matikan televisi serta melarang anak untuk menonton televisi saat itu tapi itu tidak digubris olehanak-anak kerena pada masa anak-anak seperti itu yang mereka tahu hanya bermain dan menonton televisi. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah menghentikan tayangan televisi pada saat maghrib tiba. Pemerintah harusnya melakukan tindakan seperti itu agar pemuda harapan bangsa moralnya tidak anjlok. Setidaknya, dengan tidak adanya tayangan televisi saat itu anak-anak bisa diajak melakukan hal lain yaitu mengaji. Jika itu dilakukan kita berharap anak-anak tidak akan lagi ketergantungan terhadap televisi. Kita harus bekerja sama agar penerus-penerus kita tidak terjajah oleh teknologi, tetap taat pada agama serta menjalankan penuh pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun