Mohon tunggu...
Sofyan Fajri
Sofyan Fajri Mohon Tunggu... -

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Didikan Pendidikan Matematika Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional Dibuat Menyeramkan

17 April 2014   19:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ujian Nasional. Untuk sebagian siswa-siswi tingkat SMA sederajat kelas tiga khususnya merupakan hal yang sangat menakutkan bahkan menyeramkan jika mendengarnya apalagi bila menghadapinya. Rasa takut itu timbul dengan begitu saja tanpa dibuat-buat. Kenapa, karena Ujian Nasional menentukan nasib mereka ke depan. Bukan tidak mungkin Ujian Nasional juga dapat berpengaruh buruk terhadap mental seseorang yang gagal dalam menghadapinya dan dapat merubah masa depan seseorang. Ujian Nasional adalah ritual tahunan yang menjadi standar untuk menentukan siswa-siswa kelas tiga SMA sederajat sudah berhasil menangkap ilmu pendidikan atau belum, kurang lebih seperti itulah penilaian pemerintah tentang kemampuan akademik setiap pelajar kelas tiga SMA. Seorang pelajar dinyatakan telah lulus dalam proses pembelajaran jika ia mampu melewati tahap Ujian Nasional, Jika ia tidak lulus saat menghadapi ujian maka ia harus mengulang kembali proses pembelajaran selama satu tahun. Dengan demikian kemampuan akademik seorang pelajar SMA yang ia tempuh melalui proses panjang selama tiga tahun hanya ditentukan oleh tiga hari dalam waktu ujian. Apakah adil jika menilai kemampuan seorang pelajar hanya dalam jangka waktu tertentu tanpa kita melihat proses ia belajar saat di sekolah. Kemampuan pelajar dalam mengisi suatu soal terbatas.Artinya jika seorang pelajar mahir dalam satu kasus pada hari ini bisa saja ia tidak bisa mengerjakan kasus serupa pada keesokan harinya, Begitupun sebaliknya. Hal-hal seperti inilah yang menjadi sorotan apakah Ujian Nasional layak untuk dilakukan ataukah tidak. Karena sejatinya kita tidak bisa menilai keberhasilan seseorang hanya melalui hasil bukan proses. Dalam Ujian Nasional, kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal untuk siswa. Misalnya, salah mengisi identitas seperti kesalahan penulisan nama, tanggal lahir, atau kesalahan dalam mengisi paket soal. Seperti yang kita ketahui bahwa pada tahun ajaran kemarin paket soal mencapai 20 paket dan dalam setiap ruangan satu pelajar mendapat paket soal yang berbeda-beda. Dengan demikian, tidak jarang ada oknum pelajar yang menghalalkan berbagai cara untuk lulus dalam Ujian Nasional. Maka tidak heran jika banyak terjadi kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional, karena memang Ujian Nasional menuntut siswa untuk melakukan kecurangan.

Ujian atau tes memang tidak salah untuk dilakukan, tapi apakah harus dengan tekananyang besar untuk melaksanakannya. Ujian Nasional tak ubahnya penjara bagi sebagian siswa, mereka tertekan oleh rasa takut, takut salah tidak dan lulus. Ketakutan itulah yang membuat ujian nasional seperti monster yang menghadang langkah mereka untuk mencapai tujuan, yaitu cita-cita. Sederhananya, pelajar hanya perlu keyamanan untuk melakukan tes, tanpa tekanan dan rasa takut. Jangan samakan ujian nasional dengan lotre, hanya orang yang beruntunglah yang dapat menang.

Mencerdaskan Indonesia berarti membuat rakyat Indonesia cerdas dengan suatu usaha dan proses bukan membuat rakyat Indonesia cerdas dengan tekanan dan sifatnya hanya sementara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun