Sebenarnya tema debat capres cawapres putaran ketiga ini penting, sangat penting, setidaknya untuk ukuran saya. Sayangnya tema kali ini yang mendebat 'hanya' cawapres, calon orang kedua di Republik ini.
Tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya merupakan tema sentral pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Efek domino dari manfaat bidang ini bisa dirasakan melalui segenap perilaku bermasyarakat, secara individu maupun sosial.
Ranah pendidikan menjalankan fungsinya sebagai salah satu sumber pembekalan bagi cikal bakal generasi penerus bangsa melalui bekal keterampilan dan pengetahuan, meski nampaknya isu pendidikan masih tetap saja berkutat pada permasalahan di permukaan saja, seperti sarana prasarana dan mutu sumber daya manusia pendidikan.
Di bidang kesehatan belum ada upaya signifikan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, bahkan lilitan hutang BPJS membuat semuanya menjadi semakin suram saja.
Di bidang ketenagakerjaan apalagi, jumlah pengangguran yang semakin meningkat tanpa adanya solusi jitu ditambah dengan sengkarutnya kualitas lulusan SMK yang tidak  bisa diterima begitu saja di dunia industri menambah daftar panjang antrian pengangguran.
Ujung dari ketiga hal di atas akan berimbas setidaknya kepada pengaruh interaksi sosial serta mandegnya pola pelestarian budaya.
Tapi biarlah walau hanya cawapres yang berdebat, mudah-mudahan dari kedua pasang calon ini mampu dan mau menerapkan dwi tunggal ala Soekarno-Hatta. Semoga tidak ada yang superior antara kasta jabatan satu dengan lainnya, meski secara garis komando pasti kita semua tahu siapa 'pemegang tongkat'nya.
Jika sudah begini, ya kita sebagai warga sudra hanya bisa urun rembug mengusulkan program apa yang sebaiknya menjadi perhatian oleh cawapres jika terpilih kelak, sehingga tidak hanya manis di bibir memutar kata, eh. Tidak hanya senjata debat belaka.
Sebagai pendidik, penulis menangkap  momentum guna memberikan sumbang saran dalam meningkatkan mutu pendidikan, mumpung para kandidat sedang berlomba menarik simpati para calon pemilihnya.
Ya benar, di sini penulis hanya memfokuskan pada bidang pendidikan saja. Ruang yang terbatas serta kemampuan penulis yang sangat terbatas pula dalam kajian bidang debat yang lain.
Pendidikan menurut hemat penulis berkutat pada 3 hal utama yaitu Sumber Daya Manusia (pendidik dan terdidik), ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang layak, serta kebijakan pemerintah (political will) termasuk di dalamnya adalah kurikulum.