Tak hanya wisata pantai, laut, budaya, sejarah atau pegunungan yang sangat indah nan eksotis yang ada di Maluku Utara. Ada beragam destinasi wisata yang patut Anda kunjungi. Khususnya bagi Anda yang suka akan wisata alam dan menerobos rimbunnya hutan belantara. Tidak perlu mengeluarkan uang puluhan jutaan Rupiah untuk dapat menikmatinya, karena di Maluku Utara juga masih banyak tempat-tempat wisata yang eksotis tapi masih jarang dikunjungi kebanyakan orang, seperti wisata susur gua yang berada di Taman Nasional Aketajawe Lolobata.
Secara artian luas, gua adalah cerukan ke dalam atau rongga yang terbentuk secara alami oleh erosi air atau faktor alam lainnya. Menurut penjelasan dari International Union of Speleogoly (IUS), gua adalah setiap ruangan bawah tanah yang berbentuk lorong dan dapat ditelusuri atau dimasuki manusia.
Kawasan resort Akejawi merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata yang terletak di Desa Akejawi, Kecamatan Wasilei Selatan, Kabupaten Halmahera Timur. Kawasan resort Akejawi adalah kawasan dengan bentangan alam karst terbesar dan memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara. Hampir semua jenis gua bisa ditemukan di kawasan ini.
Wilayah TNAL mencakup tiga kabupaten dan satu kota yakni Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan. Kawasan konservasi ini, memiliki luas mencapai 167.319,32 ha. Balai TNAL pekan ini telah selesai melaksanakan kegiatan survei dan Inventarisasi Gua di kawasan Karst resort Akejawi TNAL, pada 25 Maret hingfa 4 April 2021 kemarin.
Kepala Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata, T. Heri Wibowo menyampaikan bahwa "Kegiatan survei dan inventarisasi Gua di kawasan karst yang berada di resort Akejawi Taman Nasional Aketajawe Lolobata bertujuan untuk memetakan sebaran gua-gua yang terdapat di Resort Akejawi dan mengidentifikasi jenis-jenis gua yang yang berada dikawasan tersebut".
Heri juga menambahkan "Output dari kegiatan ini juga, bukan hanya sekadar memetakan dan mengetahui sebaran dan jenis-jenis gua, tetapi hasil dari kegiatan ini juga sebagai bahan dan data awal guna pertimbangan untuk menjadikan kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata sebagai bagian dari Geopark Nasional. Mengingat kawasan resort akejawi memiliki potensi sebaran karst terbesar serta memiliki sebaran gua terbanyak di Maluku Utara".
Selain tim speleologi dari Taman Nasional Aketajawe Lolobata, kegiatan ini, kami juga melibatkan tim ahli dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia yaitu Bung Dedy Arief yang juga ketua IAGI Malut, Tambah Heri.